.webp)
Pemerintah Provinsi (Pemprov) Nusa Tenggara Timur (NTT) secara resmi menutup kegiatan retret aparatur sipil negara (ASN) yang diikuti para pejabat eselon II, III, dan IV lingkup Pemprov NTT. Gubernur NTT Emanuel Melkiades Laka Lena menyebut retret memberikan dampak pertumbuhan ekonomi di wilayah perbatasan.
Menurut Melki, semua logistik untuk retret disuplai oleh masyarakat di Kabupaten Belu, Malaka, hingga Timor Tengah Utara (TTU).
"Dampak dari kegiatan ini bukan hanya untuk ASN semata, untuk perbaikan kinerja tapi dampak secara langsung adalah bagaimana konsumsi hampir 700 peserta yang mengikuti kegiatan ini (dua gelombang ini), saya cek di Unhan dibeli di pasar sekitar Belu, Malaka dan TTU, saya perkirakan ratusan juta tapi angka pastinya saya belum tahu," ujar Melki dalam acara penutupan retret di Aula El Tari, Kupang, Senin (13/10/2025).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Hal senada disampaikan Wakil Gubernur (Wagub) NTT, Johni Asadoma. Menurutnya, sinkronisasi visi dan misi seluruh pejabat di Pemprov sangat dibutuhkan untuk memajukan organisasi di lingkup Pemprov NTT.
"Manfaat dari kegiatan ini kita bisa menyatukan visi dan misi pimpinan dalam ini Gubernur dan Wagub, pimpinan OPD dan juga para ASN," kata Johni.
"Jadi semua itu harus punya satu pemahaman yang sama, dan dengan kegiatan ini bisa membangun kekompakan. Karena kerja itu tidak bisa semua harus menyatu," imbuh purnawirawan jenderal Polri ini.
Menurut dia, kegiatan retret mampu menggerakkan perekonomian di wilayah perbatasan.
"Kegiatan ini ikut mendukung perekonomian masyarakat di sekitar Unhan sendiri, baik itu di Atambua, Malaka dan TTU. Karena bahan baku yang dibeli itu dari masyarakat setempat mulai dari sayur mayur, ikan, daging dan telur itu kita beli dari masyarakat setempat. Sehingga ikut menggerakkan ekonomi masyarakat sekitar. Inilah manfaat dari retret ini," pungkas Johni.
(hsa/hsa)
