Mataram Baru Punya Satu Kolam Retensi, Terkendala Lahan dan Anggaran

Mataram Baru Punya Satu Kolam Retensi, Terkendala Lahan dan Anggaran

Nathea Citra - detikBali
Senin, 04 Agu 2025 17:38 WIB
Kepala Dinas PUPR Kota Mataram Lale Widiahning saat diwawancarai di Mataram, Senin (4/8/2025). (Nathea Citra/detikBali)
Foto: Kepala Dinas PUPR Kota Mataram Lale Widiahning saat diwawancarai di Mataram, Senin (4/8/2025). (Nathea Citra/detikBali)
Mataram -

Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat (NTB), masih kekurangan kolam retensi untuk menampung air hujan dan mencegah banjir. Hingga kini, Mataram baru memiliki satu kolam retensi, yakni Kolam Retensi Gong Xio di Kecamatan Sandubaya.

Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kota Mataram, Lale Widiahning, mengatakan idealnya setiap kecamatan memiliki satu kolam retensi. Artinya, Mataram masih membutuhkan sedikitnya lima kolam lagi.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


"Idealnya, harus ada di masing-masing kecamatan. Jadi ada satu kolam retensi di tiap kecamatan. Entah itu akan diwujudkan atau tidak, yang jelas kami sudah blok di RTRW, bahwa ada kolam retensi di masing-masing kecamatan," beber Lale saat diwawancarai di Mataram, Senin (4/8/2025).

Menurut Lale, kolam retensi bisa menjadi solusi jangka panjang untuk mengatasi masalah banjir. Seperti banjir bandang setinggi dua meter lebih, pada Juli lalu.

ADVERTISEMENT

Hanya saja, sampai saat ini, Pemkot Mataram belum bisa mengeksekusi pembangunan kolam retensi karena keterbatasan lahan dan anggaran yang sangat besar. Sebab, pembangunan satu kolam retensi membutuhkan 10-20 are lahan.

"Untuk bangun satu kolam retensi saja, kami harus membebaskan lahan dengan harga saat ini bisa Rp 400 juta per are. Jadi kalau dihitung-hitung, anggaran yang kami butuhkan besar untuk membangun kolam retensi itu. Bisa puluhan miliar," tutur Lale.

Padahal, keberadaan kolam retensi dinilai penting untuk mengurangi risiko banjir bandang seperti pada Juli 2025. Lale menilai sudah seharusnya Mataram memiliki kolam retensi lebih dari satu.

"Ini tergantung lagi dengan dana daerah kita. Yang penting, kami sudah menyiapkan itu semua di aturan RTRW. Dan yang jelas, tiap kecamatan itu harus ada kolam retensinya," pungkas Lale.

Sebelumnya, Wali Kota Mataram Mohan Roliskana mengatakan ada sekitar 30 ribu warga Mataram yang terdampak banjir setinggi dua meter lebih. Selain merendam rumah warga, sejumlah harta benda hingga kendaraan warga juga hanyut terbawa arus.

"Warga yang terdampak sekitar 6.700 kepala keluarga (KK) atau sekitar 30 ribu jiwa. Ada yang terdampak cukup parah dan ada juga yang masih dievaluasi," kata Mohan.




(nor/nor)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads