Bahaya Cuaca Ekstrem di NTB, BPBD Mataram Minta Warga Tak ke Pantai

Bahaya Cuaca Ekstrem di NTB, BPBD Mataram Minta Warga Tak ke Pantai

Nathea Citra - detikBali
Selasa, 29 Jul 2025 16:44 WIB
Warga duduk di pinggir pantai saat terjadi gelombang tinggi di Pantai Ampenan, Mataram, NTB, Minggu (10/3/2024). Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Meteorologi Zainuddin Abdul Majid memberikan peringatan dini waspada gelombang setinggi 2 meter hingga 4 meter terjadi diperairan Selat Lombok bagian utara dan selatan, Selat Alas bagian utara dan selatan, perairan utara Sumbawa, Selat Sape bagian utara dan selatan dan Samudera Hindia selatan NTB.ANTARA FOTO/Ahmad Subaidi/rwa.
Pantai Ampenan, Mataram, NTB. (Foto: ANTARA FOTO/AHMAD SUBAIDI)
Mataram -

Warga pesisir Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat (NTB), diimbau untuk menjauhi area pantai menyusul prakiraan cuaca ekstrem berupa angin kencang dan gelombang tinggi pada 29-30 Juli 2025. Imbauan ini disampaikan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Mataram menyusul informasi dari BMKG Stasiun Meteorologi Zainuddin Abdul Madjid.

"Kami minta warga Mataram untuk terus waspada, angin dan gelombang sedang tinggi. Khusus untuk warga Mataram yang ada di dekat perairan, kami minta lebih waspada," kata Plt Kalak BPBD Kota Mataram Muzaki saat diwawancarai di Mataram, Selasa (29/7/2025).

Muzaki menyebutkan cuaca di wilayah Mataram dalam beberapa hari terakhir sulit diprediksi, karena bisa berubah dari hujan ke panas dalam waktu yang singkat.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kami terus berkoordinasi dengan BMKG, untuk mengetahui perkembangan cuaca di Mataram. Untuk sementara, ketinggian gelombang di pesisir sekitar 1,5-2 meter," jelasnya.

ADVERTISEMENT

Sementara itu, BMKG Stasiun Meteorologi Zainuddin Abdul Madjid mencatat adanya potensi cuaca ekstrem di sejumlah wilayah NTB. Masyarakat diminta waspada terhadap gelombang tinggi dan angin kencang mulai 29 Juli hingga 30 Juli 2025, sejak pukul 08.00 Wita.

"Untuk peringatan dini, waspada tinggi gelombang yang mencapai 2 meter atau lebih. Khususnya, di Selat Lombok bagian utara dan selatan, Selat Alas bagian selatan dan Sape bagian selatan. Serta Samudera Hindia selatan," kata Kepala Stasiun Meteorologi ZAM Prakirawan, Ari Wibianto, dalam siaran rilis yang diterima detikBali, Selasa.

Ari juga mengingatkan masyarakat NTB agar memperhatikan risiko terhadap keselamatan pelayaran. Di antaranya, perahu nelayan dengan kecepatan angin lebih dari 15 knot dan tinggi gelombang di atas 1,25 meter, serta kapal tongkang dengan kecepatan angin lebih dari 16 knot dan tinggi gelombang di atas 1,5 meter.

Untuk kapal ferry, perlu diwaspadai kecepatan angin lebih dari 21 knot dan tinggi gelombang di atas 2,5 meter. Sedangkan kapal besar seperti kapal kargo atau kapal pesiar perlu mengantisipasi angin lebih dari 27 knot dan gelombang di atas 4 meter.

"Dimohon kepada masyarakat yang tinggal dan beraktivitas di pesisir sekitar area yang berpeluang terjadi gelombang tinggi agar tetap selalu waspada," jelas Ari.




(dpw/dpw)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads