Gunung Lewotobi Meletus, Desa Gelap Gulita hingga Bandara Ditutup

Gunung Lewotobi Meletus, Desa Gelap Gulita hingga Bandara Ditutup

Yurgo Purab - detikBali
Senin, 07 Jul 2025 12:58 WIB
Tangkapan layar suasana desa di Flores Timur, NTT, setelah erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki, Senin (7/7/2025).
Tangkapan layar suasana desa di Flores Timur, NTT, setelah erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki, Senin (7/7/2025). (Foto: dok. Istimewa)
Flores Timur -

Gunung Lewotobi Laki-laki di Flores Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT), meletus tadi siang, sekitar pukul 11.05 Wita. Letusan dahsyat dengan ketinggian kolom abu mencapai 18.000 meter membuat sejumlah desa di lereng gunung gelap gulita selama 15 menit. Selain kegelapan, hujan abu vulkanik bercampur kerikil juga mengguyur permukiman warga.

"15 menit awal kerikil halus dan debu vulkanik turun," kata Heri Makin, warga Desa Boru, Kecamatan Wulanggitang, kepada detikBali, Senin (7/7/2025).

Heri menyebutkan, kondisi Desa Boru kini sudah kondusif setelah sempat dihujani abu dan kerikil letusan Gunung Lewotobi Laki-laki.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Warga Diimbau Jauhi Pusat Erupsi

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Flores Timur mengimbau warga di enam desa yang masuk Kawasan Rawan Bencana (KRB) agar menghindari pusat erupsi, terutama warga yang hendak ke Pasar Boru.

"Pemerintah dan Polsek Wulanggitang sedang berada di wilayah Desa Boru untuk menghimbau warga agar menghindari pusat erupsi. Setelah erupsi mereda dan situasi kembali normal, warga yang ke Pasar Boru dihimbau untuk kembali ke pos pengungsian," kata Kabid Kedaruratan dan Logistik BPBD Flores Timur, Avi Manggota Hallan.

ADVERTISEMENT

Kolom Abu 18 Km, Bandara Ditutup

Saat meletus, kolom abu teramati berwarna kelabu hingga hitam dengan intensitas tebal mengarah ke utara, timur laut, dan barat laut. Kolom abu ini tercatat sekitar 18.000 meter (18 km) di atas puncak atau sekitar 19.584 meter di atas permukaan laut.

"Erupsi ini terekam di seismogram dengan amplitudo maksimum 47,3 milimeter dan durasi sementara ini Β± 6 menit 26 detik," ujar Petugas Pos Pengamatan Gunung Api Lewotobi Laki-laki, Fajarudin M Balido.

Akibat letusan tersebut, Bandar Udara Frans Seda Maumere, Kabupaten Sikka, juga terdampak. Kepala Bandara Frans Seda Maumere, Partahian Panjaitan, menyatakan bandara ditutup sementara.

"Hari ini bandara ditutup sementara," kata Partahian kepada detikBali.

Letusan Gunung Lewotobi Laki-laki juga membuat penerbangan maskapai Wing Air ke Larantuka batal terbang. Akibatnya, 130 penumpang gagal berangkat maupun tiba di tujuan.




(dpw/dpw)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads