Pesan Menkes soal Pernikahan Anak di Lombok: Jangan Buru-buru Miliki Anak

Pesan Menkes soal Pernikahan Anak di Lombok: Jangan Buru-buru Miliki Anak

Edi Suryansyah - detikBali
Rabu, 28 Mei 2025 15:10 WIB
MenkesΒ Budi Gunadi SadikinΒ seusai menghadiri rapat koordinasi bidang kesehatan dengan seluruh kepala dinas kesehatan se-NTB di Lombok Tengah, Rabu (28/5/2025). (Foto: Edi Suryansyah/detikBali)
MenkesΒ Budi Gunadi SadikinΒ seusai menghadiri rapat koordinasi bidang kesehatan dengan seluruh kepala dinas kesehatan se-NTB di Lombok Tengah, Rabu (28/5/2025). (Foto: Edi Suryansyah/detikBali)
Lombok Tengah -

Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin menyayangkan kasus pernikahan anak di Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat (NTB). Pernikahan antara siswi sekolah menengah pertama (SMP) berinisial SMY (14) dengan pria berinisial SR (17) itu sebelumnya viral di media sosial.

Budi menyarankan anak-anak yang sudah terlanjur menikah dini untuk menunda untuk memiliki anak. Menurutnya, hal itu demi tumbuh kembang anak yang kelak dilahirkan.

"Jangan buru-buru memiliki anak agar bayi yang lahir dan tumbuh di Indonesia memiliki umur yang cukup, supaya mereka tidak stunting," ujar Budi seusai menghadiri rapat koordinasi bidang kesehatan dengan seluruh kepala dinas kesehatan se-NTB di Lombok Tengah, Rabu (28/5/2025).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dari segi kesehatan, Budi berujar, pernikahan dini berisiko buruk bagi ibu dan keturunannya. Termasuk potensi stunting dan gangguan intelektual pada anak.

"Stunting itu kan intelektualnya menurun, kasihan mereka tidak bisa seperti teman-teman yang lain," imbuhnya.

ADVERTISEMENT

Sebelumnya, media sosial dihebohkan dengan video pernikahan anak di Lombok Tengah, NTB. Diketahui, mempelai perempuan berinisial SMY masih duduk di bangku SMP. Sedangkan, mempelai laki-laki berinisial SR merupakan siswa sekolah menengah kejuruan (SMK).

Video yang beredar memperlihatkan kedua mempelai berfoto bersama sejumlah undangan di depan dekorasi pelaminan. Gelagat mempelai perempuan pun menjadi sorotan saat mengikuti prosesi nyongkolan atau iring-iringan adat pernikahan khas Sasak, Lombok.

Unggahan video pernikahan anak itu pun menuai berbagai reaksi dari warganet. Banyak yang menyayangkan masih terjadinya pernikahan anak di usia sekolah.




(iws/iws)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads