Dinas Pendidikan, Kepemudaan, dan Olahraga Kabupaten Flores Timur memakamkan jenazah Rosalina Sogen secara kedinasan, Rabu (26/3/2025). Peti jenazah guru yang tewas karena dianiaya oleh Organisasi Papua Merdeka (OPM) itu diselimuti bendera Merah Putih.
Jenazah Rosalina lalu diangkat oleh anggota Satpol PP Flores Timur menuju tempat peristirahatannya yang terakhir. Sejumlah pelayat, seperti siswa dan guru, terlihat mengantarkan guru berusia 30 tahun itu ke kuburannya.
"Saya, Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Flores Timur, Felix Suban Hoda, menerima jenazah almarhum Rosalina Sogen untuk dimakamkan secara protokol pemerintah," tutur Suban saat menerima jenazah Rosalina dari keluarga, Rabu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Suban menjelasakan Rosalina mendapatkan penghormatan karena gugur saat bertugas menjadi guru di Yahukimo, Papua Pegunungan, pada Jumat (21/3/2025). "Diberi penghormatan karena Rosalina telah menyalakan sumbu ilmu dalam bejana anak negeri," ungkap Suban.
Suban berharap sosok Rosalina yang ramah dapat menginspirasi banyak orang di Flores Timur. "Setiap jejak yang engkau langkahkan tidak sia-sia. Setiap canda yang engkau kelakarkan memberi senyum bangga," tuturnya
Rosalina tewas setelah ditebas menggunakan senjata tajam (sajam) oleh orang yang diduga anggota OPM di Yahukimo, Papua Pegunungan. Rosalina merupakan guru di distrik Anggruk.
(gsp/hsa)