Ribuan warga Kelurahan Praya, Kecamatan Praya, Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat (NTB), mengikuti pawai obor dalam rangka menyambut bulan suci Ramadan 1446 Hijriah, Kamis (27/2/2025) malam.
Pantauan detikBali, ribuan warga mulai berkumpul di titik start sekitar pukul 20.00 Wita. Muda-mudi dan anak-anak yang mengikuti acara tampak mengenakan piyama dan gamis serba putih sembari membawa obor.
Di barisan depan, mobil polisi dari Satuan Lalu Lintas (Satlantas) Polres Lombok Tengah bertugas sebagai pengawal. Sepanjang jalan, peserta pawai mengumandangkan selawat yang diiringi musik religi. Mereka berkeliling Kelurahan Praya dengan jarak tempuh sekitar satu kilometer.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selain obor, beberapa kontingen peserta juga menggunakan lampion dan lilin elektrik. Antusiasme warga terlihat tinggi, dengan banyak pengendara dan masyarakat yang menonton di pinggir jalan. "Acara ini untuk menyambut bulan suci Ramadan," kata Lurah Praya, Rudi Suharno, kepada detikBali.
Rudi mengatakan kegiatan ini bertujuan untuk merawat tradisi masyarakat Kelurahan Praya yang semakin tergerus oleh perkembangan zaman. Oleh karena itu, pihaknya menginisiasi acara ini agar kembali dikenali oleh generasi muda.
"Yang pertama, ini untuk mengembalikan tradisi lama kita dan memperkenalkannya kembali kepada generasi muda," ujarnya.
Selain itu, pawai obor juga dinilai sebagai ajang efektif untuk mempererat silaturahmi antarwarga di Kelurahan Praya. "Momen Ramadan ini adalah waktu yang tepat untuk kita bermaaf-maafan dan mempererat hubungan antarlingkungan," tambahnya.
![]() |
Peserta Membludak, Berhadiah Kambing
Jumlah peserta yang terdaftar dalam pawai ini mencapai 1.300 orang, terdiri dari orang dewasa, remaja, hingga anak-anak. Rudi mengapresiasi antusiasme warga yang sangat tinggi.
"Kami awalnya mengimbau agar pawai digelar secara sederhana. Namun, antusiasme warga luar biasa, di luar dugaan kami," katanya.
Agar semakin meriah, pemerintah Kelurahan Praya menyediakan berbagai hadiah, seperti piala dan kambing, guna meningkatkan minat masyarakat untuk berpartisipasi.
"Juaranya akan diberikan kambing, dengan harapan setelah bulan puasa mereka bisa buka bersama. Agenda ini juga akan menjadi kegiatan rutin di Kelurahan Praya," tegas Rudi.
Panitia telah menetapkan beberapa kategori lomba dalam pawai ini, mengingat ada peserta yang menggunakan lampion karena kesulitan mendapatkan minyak bumi untuk obor.
"(Ini) Pawai Obor, tapi banyak masyarakat yang kesulitan mendapatkan minyak tanah, sehingga mereka menggunakan lampion dan kami lombakan juga. Penilaiannya bervariasi, ada kategori kerapian barisan, obor, kostum, dan lampion," pungkasnya.
(dpw/dpw)