Penduduk miskin di Kabupaten Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur (NTT), pada tahun 2024 bertambah menjadi 50.680 orang. Sementara itu, jumlah pengangguran mengalami penurunan menjadi 5.123 orang.
Potret kemiskinan dan pengangguran ini terjadi pada masa kepemimpinan Bupati dan Wakil Bupati Manggarai Barat, Edistasius Endi-Yulianus Weng, yang kini menjabat untuk periode kedua. Kondisi ini juga berlangsung saat Kabupaten Manggarai Barat memasuki usia ke-22 tahun.
Badan Pusat Statistik (BPS) Manggarai Barat mencatat jumlah penduduk miskin pada tahun 2024 meningkat dibandingkan tahun 2023 yang tercatat sebanyak 49.949 orang dan tahun 2022 sebanyak 49.947 orang.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga: Kemensos Bakal Bentuk Desa Bebas Miskin |
Kepala BPS Manggarai Barat, Ikhe Suryaningrum, menjelaskan penduduk miskin adalah mereka yang memiliki pendapatan per kapita di bawah garis kemiskinan per bulan. Pada tahun 2024, garis kemiskinan di Manggarai Barat ditetapkan sebesar Rp 458.834 per bulan.
"Yang di bawah itu (garis kemiskinan) sebesar 16,74 persen penduduk Manggarai Barat atau sebesar 50.680 orang," kata Ikhe, Selasa (25/2/2025).
Secara persentase, jumlah penduduk miskin pada tahun 2024 tercatat sebanyak 16,74 persen, menurun dibandingkan tahun sebelumnya yang mencapai 16,82 persen. Penurunan persentase ini terjadi karena adanya peningkatan jumlah penduduk pada tahun 2024 menjadi 302.700 orang. Semakin tinggi jumlah penduduk suatu daerah, persentase tingkat kemiskinan cenderung menurun.
"Kalau dari persentase turun, kalau dari jumlah (individu) naik karena jumlah penduduk juga ikut naik," ujar Ikhe.
Jumlah pengangguran di Manggarai Barat pada tahun 2024 tercatat sebanyak 5.123 orang atau 3,47 persen dari total 147.525 angkatan kerja. Angka ini mengalami penurunan dibandingkan tahun sebelumnya yang mencapai 5.786 orang.
(dpw/dpw)