"Tawuran antarkelompok pemuda dari dua wilayah ini terjadi lagi pada Sabtu tengah malam. Tetapi kami berhasil membubarkan para pemuda dan mengamankan satu pelaku," ujar Kapolres Alor, AKBP Supriadi Rahman, Minggu (16/2/2025).
Supriadi menjelaskan tawuran itu berawal saat warga melaporkan keresahannya karena para pemuda Kampung Baru sudah mulai berkumpul untuk menyerang pemuda di Kelurahan Wetabua.
Mendapati laporan tersebut, polisi langsung turun ke lokasi dan dapat menggagalkan pemuda Kampung Baru agar tidak menyerang lagi. Namun, menjelang Minggu (16/2/2025) dini hari, massa dari Kampung Baru makin banyak berdatangan yang diduga bersiap melakukan balasan.
Polisi saat itu sempat kewalahan membubarkan para pemuda itu. Akibatnya, penyerangan pemuda Kampung baru terhadap pemuda Kelurahan Wetabua tak terhindarkan.
"Jadi saat itu juga saya langsung memerintahkan anggota untuk mencegah pertikaian dan mengamankan para pelaku tawuran yang menggunakan senjata tajam," jelas Supriadi.
Menurut Supriadi, berselang beberapa saat kemudian, seorang pria, YBL (28), yang tergabung dalam kelompok pemuda Kampung Baru mulai beraksi dengan membawa anak panah dan parang. YBL pun langsung ditangkap.
"Untuk kejadian ini tidak ada korban jiwa maupun korban luka. Hanya sejumlah bangunan rumah yang terkena lemparan batu saja," terang Supriadi.
Diberitakan sebelumnya, sebanyak tujuh orang terkena panah dalam tawuran antarpemuda di Simpang Putra Lio, Kelurahan Nusa Kenari, Kecamatan Teluk Mutiara, Alor, NTT, dini hari tadi, sekitar pukul 02.30 Wita.
"Tawuran itu melibatkan pemuda dari Kelurahan Wetabua dan Kampung Baru. Ada tujuh orang terkena panah dan lemparan batu," ujar Kapolres Alor, AKBP Supriadi Rahman, Sabtu (15/2/2025) sore.
Supriadi menjelaskan kejadian bermula saat tiga pemuda dari Kelurahan Wetabua mendatangi Kampung Baru dan melontarkan kata-kata provokatif. Pemuda Kampung Baru yang tersulut emosi langsung melakukan penyerangan.
Aksi tawuran pun tak terhindarkan hingga menyebabkan tujuh orang terkena panah dan dua lainnya mengalami luka akibat lemparan batu. Polisi yang mendapat laporan segera menuju lokasi untuk membubarkan massa.
"Anggota saya dari SPKT Polres Alor dan personel Brimob Kompi 4 Yon A Polda NTT dikerahkan semua untuk membantu pembubaran massa," tutur Supriadi.
(hsa/hsa)