Pemerintah Provinsi (Pemprov NTB) Nusa Tenggara Barat (NTB) mengusulkan perbaikan Jembatan Bakong di Lombok Barat, yang menghubungkan Kecamatan Lembar dan Kecamatan Gerung di Desa Kebon Ayu dan Desa Lembar. Jembatan tersebut nyaris roboh akibat luapan air sungai pada Selasa sore (11/2/2025).
Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) NTB, Lies Nurkomalasari, mengatakan rekonstruksi Jembatan Bakong membutuhkan anggaran sebesar Rp 50 miliar. Perkiraan biaya ini muncul setelah pihaknya bersama Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang (PUTR) Lombok Barat melakukan tinjauan lapangan pada Kamis (13/2/2025). Jembatan itu harus dibangun baru.
"Dari hasil pemeriksaan diketahui bahwa terjadi kerusakan cukup fatal pada konstruksi jembatan. Kemiringan jembatan di bentang tengah terjadi karena tiang beton sudah turun dari titik koordinat semula," kata Lies saat dikonfirmasi, Jumat (14/2/2025).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Lies menjelaskan tiang bawah jembatan juga mengalami pergeseran, sehingga menimbulkan retakan pada sambungan aspal selebar 5-6 sentimeter. "Faktor-faktor inilah yang menyebabkan terjadi kemiringan pada bentang jembatan ke sisi selatan," jelasnya.
Pihaknya akan segera melaporkan kondisi jembatan kepada Penjabat (Pj) Gubernur NTB Hassanudin, sebelum diteruskan ke Kementerian Pekerjaan Umum (Kemen PU) di Jakarta.
Rencana Pembangunan Ulang
Kepala Dinas PUTR Lombok Barat Lalu Winengan menyatakan konstruksi jembatan harus dibangun ulang karena sebagian besar tiangnya mengalami kerusakan parah.
"Tidak bisa direhabilitasi. Jembatan lama ini harus dibongkar dan dibangun jembatan baru," ujar Winengan.
Berdasarkan hasil pengamatan di lapangan, anggaran yang dibutuhkan untuk pembangunan ulang jembatan diperkirakan mencapai Rp 50 miliar. "Anggaran itu hanya untuk pembangunan jembatan. Kami siap mendampingi PUPR NTB untuk melaporkan kondisi ini ke Kementerian PU pada 20 Februari nanti," tambahnya.
Winengan juga menegaskan bahwa Direksi Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Jeranjang harus ikut terlibat dalam perbaikan jembatan. Sebab, jalur tersebut sering dilalui kendaraan angkutan bahan bakar yang menyuplai solar ke PLTU Jeranjang. Setiap kendaraan angkutan logistik memiliki kapasitas hingga 45 ton.
"Kami meminta PLTU Jeranjang turut serta, baik dalam pembicaraan dengan kementerian maupun melalui skema pendanaan," paparnya.
Penutupan Akses Demi Keselamatan
Demi keselamatan masyarakat, Pemerintah Kabupaten Lombok Barat telah berkoordinasi dengan Kepolisian Resort Lombok Barat untuk menutup sementara akses Jembatan Bakong.
"Arus lalu lintas sementara dialihkan karena jembatan ini harus ditutup," ujar Winengan.
Kapolsek Lembar Ipda Joko Rudiantoro menambahkan bahwa kondisi Jembatan Bakong semakin memprihatinkan dan berpotensi roboh sewaktu-waktu.
"Kami telah memasang plang imbauan untuk mencegah terjadinya kecelakaan yang dapat menimpa pengguna jalan," katanya.
Plang larangan melintas dipasang di kedua sisi jembatan, baik dari arah Desa Lembar, Kecamatan Lembar, maupun dari arah Desa Kebon Ayu, Kecamatan Gerung.
"Kami mohon pengertian dan kerja sama dari masyarakat. Untuk sementara waktu, hindari melintasi Jembatan Bakong dan gunakan jalur alternatif lain yang lebih aman," pungkas Joko.
(dpw/dpw)