Ruang kelas Sekolah Dasar Negeri (SDN) 3 Jurit, Kecamatan Pringgasela, Lombok Timur, Nusa Tenggara Barat (NTB), rusak sejak gempa 2018 tak kunjung diperbaiki. Kerusakan ruang kelas membuat siswa terpaksa belajar di parkiran.
"Kami bersama para guru sepakat supaya para siswa belajarnya untuk sementara di tempat parkiran. Jika (ruang kelas) ditempati, takutnya bahaya bagi siswa, temboknya sudah miring, dan atapnya mau roboh serta banyak bolong-bolongnya," kata Kepala SDN 3 Jurit, Jamaludin, ketika ditemui detikBali di ruang kerjanya, Jumat (14/02/2025).
SDN 3 Jurit kini memiliki sembilan rombongan belajar (rombel). Selain di parkiran, para siswa juga ditempatkan di gudang dan ruang perpustakaan supaya proses belajar mengajar di SDN 3 Jurit tidak terganggu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"(Yang belajar) di parkiran itu kelas 1B sebanyak 20 siswa, kelas VI sebanyak 24 siswa belajar di perpustakaan, sementara kelas 2B jumlahnya ada 19 siswa itu belajar di gudang," terang Jamal.
Kondisi yang demikian membuat siswa belajar kurang nyaman dan merasa terganggu ketika musim hujan. "Ketika belajar pas musim hujan saat ini, itu suara spandeknya di parkiran berisik kadang siswa tidak mendengar apa yang disampaikan oleh gurunya," jelas Jamal.
Jamal mengungkapkan sudah sering melaporkan kondisi ruang kelas tersebut. Dinas terkait selalu menjanjikan perbaikan ruang kelas SDN 3 Jurit, tetapi tak kunjung dieksekusi.
"Sudah lama kami ajukan perbaikan. Namun, masih terus dijanjikan sampai sekarang. Bahkan, dinas terkait juga pernah berkunjung ke sini, Pak Pj Bupati juga pernah melihat kondisi kelas ini," ungkap Jamal.
Jamal berharap ruang kelas SDN 3 Jurit bisa diperbaiki pada 2025 supaya siswanya bisa kembali belajar dengan nyaman. "Supaya siswa tidak terganggu oleh bisingnya spandek parkiran ketika belajar saat musim hujan dan siswa tidak gelap-gelapan belajar di gudang, supaya ini menjadi perhatian pemerintah daerah," harap Jamal.
(iws/iws)