Waspada! Puncak Cuaca Ekstrem di Bima 12-27 Februari

Waspada! Puncak Cuaca Ekstrem di Bima 12-27 Februari

Rafiin - detikBali
Rabu, 12 Feb 2025 19:40 WIB
Rakor evaluasi dan tindak lanjut penanganan bencana hidrometeorologi di wilayah Kabupaten Bima pada 2025,
di aula rapat Sekda, Rabu, 12/2/2025). (Dok. BPBD Bima)
Foto: Rakor evaluasi dan tindak lanjut penanganan bencana hidrometeorologi di wilayah Kabupaten Bima pada 2025,di aula rapat Sekda, Rabu (12/2/2025). (Dok. BPBD Bima)
Bima -

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bima, Nusa Tenggara Barat (NTB), mengimbau masyarakat agar meningkatkan kewaspadaan terhadap bencana hidrometeorologi. Puncak cuaca ekstrem diprediksi terjadi pada 12-27 Februari 2025.

"Kami imbau kepada warga agar meningkatkan kewaspadaan karena berdasarkan prediksi BMKG Bima, bahwa pada 12-27 Februari merupakan puncak cuaca ekstrem," ujar Kabid Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Bima, Nurul Huda, kepada detikBali, Rabu (12/2/2025).

Ia mengatakan yang patut diwaspadai adalah potensi cuaca hujan sedang hingga lebat yang disertai kilat atau petir dan angin kencang. Hal itu dapat mengakibatkan bencana hidrometeorologi, seperti banjir bandang, banjir rob, tanah longsor, angin kencang, puting beliung, sambaran petir, hingga pohon tumbang.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Termasuk juga potensi tinggi gelombang di wilayah perairan Bima," kata Nurul.

Dalam menghadapi kondisi itu, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bima bersama sejumlah organisasi perangkat daereh (OPD) teknis terkait telah menggelar rapat koordinasi (rakor) hari ini.

Rakor yang dipimpin oleh Sekretaris Daerah (Sekda) Bima Adel Linggiardi di aula rapat sekda itu juga membahas evaluasi dan tindak lanjut penanganan bencana hidrometeorologi di wilayah Kabupaten Bima pada 2025.

"Semua OPD diminta untuk terlibat aktif dalam penanggulangan bencana. Membentuk tim validasi data jumlah terdampak pascabencana hidrometeorologi," tandas Nurul Huda.




(hsa/hsa)

Hide Ads