Dampak Cuaca Ekstrem di Mataram: 15 Pohon Tumbang hingga Tanggul Jebol

Dampak Cuaca Ekstrem di Mataram: 15 Pohon Tumbang hingga Tanggul Jebol

Faruk, Nathea Citra - detikBali
Senin, 10 Feb 2025 20:38 WIB
Kondisi genangan air setinggi betis orang dewasa terjadi di Jalan Merdeka Raya, Pagesangan Barat, Mataram, Minggu (9/2/2025).
Foto:Kondisi genangan air setinggi betis orang dewasa terjadi di Jalan Merdeka Raya, Pagesangan Barat, Mataram, Minggu (9/2/2025). (Nathea Citra/detikBali)
Mataram -

Hujan disertai angin kencang terjadi di Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat (NTB), sejak beberapa hari terakhir. Akibatnya, belasan pohon tumbang, sejumlah titik terendam banjir, hingga tanggul di aliran Kali Ancar, Kekalik, jebol.

"Hari ini saja kami mencatat ada tujuh pohon yang tumbang, kalau ditotal sejak Sabtu ada sekitar 15 pohon tumbang (karena cuaca ekstrem). Tidak hanya itu, tanggul aliran sungai di wilayah Kekalik (Sekarbela, Kota Mataram) jebol. Semua masih dalam penanganan," kata Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Mataram M Irwan Rahadi saat dihubungi di Mataram, Senin (10/2/2025).

Irwan menjelaskan tanggul jebol akibat tingginya volume air di Kali Ancar tersebut dalam proses penanganan BPBD Kota Mataram dan PUPR Kota Mataram.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kami sudah koordinasi sama PUPR, jebolnya tidak terlalu panjang, dampaknya sementara debit air sungai masih melampaui debit air yang terukur," jelas Irwan.

Selain tanggul aliran Kali Ancar jebol, dampak cuaca ekstrem ini mengakibatkan rusaknya sejumlah rumah warga di Babakan, Sandubaya, dan Pejeruk, Ampenan.

"Potensi terjadinya puting beliung menyebabkan kerusakan rumah warga di Babakan dan Ampenan. Sementara untuk titik genangan (banjir) masih terjadi di titik lama, jadi kami tidak terlalu khawatir. Karena setelah selesai hujan, secara otomatis masih bisa menampung air yang tergenang. Sehingga mempercepat terjadinya normalisasi," tuturnya.

Pemerintah Kota (Pemkot) Mataram mengimbau seluruh masyarakat untuk siaga menghadapi potensi bencana hidrometeorologi. Yakni, banjir, tanah longsor, pohon tumbang dan sebagainya.

Tak hanya itu, warga diimbau untuk memastikan drainase lancar di sekitar lingkungan tempat tinggal, hingga menyiapkan tas siaga bencana untuk berjaga-jaga. Serta menghindari bepergian atau meningkatkan kehati-hatian saat bepergian di tengah cuaca ekstrem ini.

"Kami minta untuk seluruh masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan karena cuaca ini diperkirakan masih akan terjadi sampai 13 Februari," imbuh Irwan.

Sebelumnya, Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika Mataram mengeluarkan peringatan dini ancaman cuaca buruk tanggal 10-13 Februari 2025. Peringatan dini itu berlaku di 10 kabupaten kota di NTB.

Kepala Stasiun Meteorologi Zainul Abdul Majid, Satria Topan Primadi menjelaskan berdasarkan hasil analisis dinamika atmosfer, saat ini di sekitar wilayah Indonesia terpantau gangguan atmosfer yang menyebabkan peningkatan potensi cuaca ekstrem di sebagian wilayah NTB.

Satria menyebut data sementara wilayah dengan potensi hujan sedang hingga lebat disertai petir atau kilat dan angin kencang pada periode 10-13 Februari 2025. Wilayah yang diprediksi terjadi yakni, Kota Mataram, Lombok Utara, Lombok Barat, Lombok Tengah, Lombok Timur, Sumbawa, Sumbawa Barat, Dompu, Bima, dan Kota Bima.

Pohon Tumbang Timpa Kios di Dompu, Listrik Padam

Sebuah pohon besar tiba-tiba tumbang dan menimpa kios warga di Kelurahan, Monta Baru, Kecamatan Woja, Kabupaten Dompu, Nusa Tenggara Barat (NTB), Senin (10/2/2025) sore.

Pohon sengon itu tumbang seusai diterpa angin kencang yang disertai hujan deras yang mengguyur wilayah Dompu sejak pukul 16.00 Wita.

"Laporan yang kami terima, ada satu pohon tumbang di sekitar Dinas Pertanian dompu," kata Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Dompu Wan Muhtajun kepada detikBali.

Wan Muhtajun mengatakan pohon yang menimpa satu kios warga itu tidak mengakibatkan korban jiwa maupun luka-luka. Namun, membuat kabel listrik di sekitarnya terputus.

"Tidak ada korban jiwa, hanya menimpa kios kecil," ujarnya.

Kondisi pohon tumbang menimpa kios warga di Kecamatan Woja, Kabupaten Dompu, NTB Senin (10/2/2025).Kondisi pohon tumbang menimpa kios warga di Kecamatan Woja, Kabupaten Dompu, NTB Senin (10/2/2025). (Foto: Istimewa)

Terpisah, Kepala PLN Bima Ranting Dompu Nanda Dwi membenarkan pohon tumbang itu memutuskan aliran kabel listrik di beberapa desa dan kelurahan di Kecamatan Woja.

Hingga saat ini, kondisi beberapa desa terdampak masih mengalami pemadaman dan petugas PLN Dompu tengah melakukan perbaikan.

"Betul, wilayah Woja, Desa Wawonduru, dan sekitarnya saat ini masih terdampak padam akibat pohon tumbang di Monta. Saat ini sedang proses penanganan petugas perbaikan tiang tumbang dan kabel putus," jelas Nanda.




(hsa/gsp)

Hide Ads