Bencana Tanah Bergerak Rusak 72 Rumah di Manggarai Timur

Bencana Tanah Bergerak Rusak 72 Rumah di Manggarai Timur

Ambrosius Ardin - detikBali
Sabtu, 08 Feb 2025 21:06 WIB
Lahan pertanian terdampak tanah bergerak di Dusun Nenu, Desa Paan Leleng, Manggarai Timur, NTT (Dok. Dinas Pertanian Manggarai Timur)
Foto: Lahan pertanian terdampak tanah bergerak di Dusun Nenu, Desa Paan Leleng, Manggarai Timur, NTT (Dok. Dinas Pertanian Manggarai Timur)
Manggarai Barat -

Bencana tanah bergerak atau bergeser kembali terjadi di wilayah lain di Manggarai Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT). Peristiwa itu terjadi di Kampung Kengkel dan Kampung Nawang, Desa Benteng Riwu, Kecamatan Borong. Sebelumnya, fenomena tanah bergerak di Manggarai Timur terjadi di Dusun Nenu, Desa Paan Leleng, Kecamatan Kota Komba.

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Manggarai Timur, Petrus Subin, mengatakan bencana tanah bergerak di Kampung Kengkel dan Nawang itu terjadi pekan lalu. Total 72 rumah rusak dan terancam roboh akibat tanah bergerak tersebut. Tak ada korban jiwa atau terluka.

"Pecah dinding dan lantainya," kata Petrus, Sabtu (8/2/2025) malam.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kerusakan rumah warga paling banyak terjadi di Kampung Kengkel, yakni sebanyak 70 unit rumah. Adapun, di Kampung Nawang sebanyak dua rumah terdampak tanah bergerak tersebut.

Petrus mengatakan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Manggarai Timur telah memberikan bantuan darurat kepada masyarakat korban tanah bergerak di dua kampung tersebut. Sebanyak 18 keluarga terdampak tanah bergerak itu mendapatkan bantuan darurat.

ADVERTISEMENT

"Bantuan itu berdasarkan laporan kades minggu lalu," kata Petrus.

Sebelumnyam sebanyak delapan rumah dan 27 hektare (ha) lahan pertanian terdampak fenomena tanah bergerak di Dusun Nenu, Desa Paan Leleng. Tanah pertama kali bergeser pada pertengahan Desember 2024.

"Ada enam hektare terbelah lahan sawah, 21 hektare tanah terbelah lahan kering," ungkap Sekretaris Dinas Pertanian Manggarai Timur, Yohanes S Manubelu, Jumat (25/1/2025).

Lahan sawah yang terdampak dimiliki 20 keluarga dan lahan keringnya milik 21 keluarga. Lahan kering yang terdampak terdiri dari kebun cengkeh, kemiri, dan jagung.




(hsa/nor)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads