Dramatis Ambulans Angkut Dua Ibu Hamil Terjebak Banjir di Kupang

Dramatis Ambulans Angkut Dua Ibu Hamil Terjebak Banjir di Kupang

Yufenki Bria - detikBali
Jumat, 07 Feb 2025 13:42 WIB
Ambulans memuat dua pasien hamil terjebak banjir di dalam Sungai 
Nefopal, Desa Oelatimo, Kecamatan Kupang Timur, Kabupaten Kupang, NTT, Jumat (6/2/2025). (Istimewa).
Foto: Ambulans memuat dua pasien hamil terjebak banjir di dalam Sungai Nefopal, Desa Oelatimo, Kecamatan Kupang Timur, Kabupaten Kupang, NTT, Jumat (6/2/2025). (Istimewa).
Kupang -

Viral di media sosial mobil ambulans yang mengangkut dua pasien ibu hamil terjebak banjir di Sungai Nefopal, Desa Oelatimo, Kecamatan Kupang Timur, Kabupaten Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT), Jumat (6/2/2025). Ambulans itu terjebak banjir sekitar 20 menit.

Video viral itu berdurasi 1 menit 30 detik. Awalnya ambulans itu hendak menyeberang sungai dari arah Pariti, Kecamatan Sulamu, menuju ke Kota Kupang. Tiba di lokasi, ambulans tersebut langsung menerobos banjir.

Namun, baru berjarak sekitar 5 meter, ambulans itu langsung terjebak banjir. Sejumlah pria yang sedang berada di lokasi langsung menerobos banjir untuk mendorong ambulans keluar sungai.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Kupang, Yoel Laitabun, membenarkan kejadian tersebut. Ia menyebut ambulans tersebut hendak mengantar dua pasien ibu hamil yang dirujuk dari Puskesmas Sulamu ke Rumah Sakit Umum (RSU) Leona, Kota Kupang, untuk melahirkan.

"Itu pasien rujukan dari Puskesmas Sulamu. Kejadiannya sekitar pukul 09.00 Wita tadi," ujar Yoel, Jumat.

ADVERTISEMENT

Yoel menuturkan mesin ambulans tersebut mati saat menerobos banjir. Namun, sudah berhasil dievakuasi ke pinggir Sungai Nefopal. Sedangkan para pasien itu sudah dialihkan ke mobil lain untuk dibawa ke RSU Leona.

"Kondisinya sudah aman karena setelah diganti oli mesinnya, mobilnya sudah hidup. Kalau pasiennya dioper (dialihkan) ke mobil lain," jelas Yoel.

Diketahui Sungai Nefopal belum memiliki jembatan. Sehingga bila terjadinya banjir, maka kendaraan harus mengantre untuk menyeberang. Setelah banjir surut, kendaraan baru bisa menyeberang ke arah Kota Kupang maupun sebaliknya ke Kecamatan Sulamu, Fatuleu Barat, dan Amfoang sekitarnya.




(nor/gsp)

Hide Ads