Nasib pilu dialami Faridah. Perempuan itu harus ditandu sejauh dua kilometer (km) saat hendak bersalin ke RSUD Bima lantaran jalan di desanya rusak parah. Peristiwa itu terjadi di Dusun Waduramba, Desa Ntonggu, Kecamatan Palibelo, Kabupaten Bima, Nusa Tenggara Barat (NTB).
Mirisnya, Faridah harus kehilangan bayi kembarnya yang meninggal dunia seusai bersalin di RSUD Bima. "Dua anak kembarnya meninggal," kata kerabat Faridah, Fisa, Minggu (26/1/2025).
Fisa mengungkapkan dua anak kembar Farida yang semuanya berjenis kelamin perempuan itu meninggal dalam waktu yang berbeda. Menurutnya, yang pertama kali meninggal adalah anak Farida yang kedua. Sehari kemudian, anaknya yang pertama mengembuskan napas terakhir.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Anak yang kedua meninggal pada Jumat (24/1/2025) magrib. Yang pertama meninggal pada Sabtu (25/1/2025) pagi. Semuanya meninggal di RSUD Bima," imbuh Fisa.
Fisa tidak mengetahui penyebab meninggalnya dua anak kembar dari pasangan suami istri, Faridah dan Kamaludin, itu. Menurutnya, prosesi persalinan berjalan lancar dan Faridah melahirkan semua anaknya.
"Tapi yang saya dengar setelah lahir dua anak ini kondisinya kritis. Faridah sendiri juga telah dipulangkan dari RSUD Bima pada Sabtu kemarin," imbuhnya.
Menurut Fisa, dua jenazah anak kembar Faridah diantar menggunakan mobil ambulans RSUD Bima. Saat tiba di jalan rusak Desa Ntonggu, kedua bayi malang itu kemudian diantar menggunakan motor hingga ke rumah duka.
"Diantar pakai mobil ambulans semua. Tapi pas tiba di jalan rusak diantar menggunakan motor sampai kampung," imbuhnya.
Sebelumnya, video yang memperlihatkan sejumlah pria berjalan kaki menggotong Faridah yang sedang hamil menggunakan tandu dari bambu dan sarung viral di media sosial. Faridah terpaksa ditandu saat hendak melahirkan bayi kembar ke rumah sakit karena jalan di desa itu rusak parah.
Video tersebut pertama kali diunggah oleh akun Facebook @Fisa Nafisa. Fisa mengungkapkan warga menandu sejauh dua kilometer (km) secara bergantian. Hal itu dilakukan lantaran akses jalan dalam kondisi rusak parah serta tidak bisa dilewati kendaraan roda empat.
"Ditandu begitu karena mobilnya tak bisa ke kampung. Akses jalannya juga rusak parah dan belum diaspal," ungkap Fisa.
(iws/iws)