10 Kapal Wisata Rusak Diterjang Gelombang di Labuan Bajo

10 Kapal Wisata Rusak Diterjang Gelombang di Labuan Bajo

Ambrosius Ardin - detikBali
Sabtu, 01 Feb 2025 18:25 WIB
Kapal pinisi bernama Presley Jalasena hancur diterjang gelombang di perairan Labuan Bajo, Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur (NTT), Jumat (31/1/2024) (Ambrosius Ardin)
Kapal pinisi bernama Presley Jalasena hancur diterjang gelombang di perairan Labuan Bajo, Manggarai Barat, NTT, Jumat (31/1/2024). (Foto: Ambrosius Ardin/detikBali)
Manggarai Barat -

Sebanyak 10 kapal wisata di perairan Labuan Bajo, Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur (NTT), rusak diterjang gelombang tinggi dan angin kencang beberapa hari terakhir. Kapal wisata yang rusak itu terdiri dari lima pinisi dan lima kapal cepat (speedboat). Satu pinisi bahkan hancur.

"Kapal pinisi satu rusak parah, empat rusak ringan. Speedboat ada lima rusak ringan," ungkap Ketua Umum Asosiasi Kapal Wisata (Askawi) Manggarai Barat Ahyar Abadi, Sabtu (1/2/2025).

Ahyar menjelaskan kapal wisata yang rusak itu berada di tiga titik di perairan Labuan Bajo dan terhempas hingga ke tepi pantai. Kapal-kapal pengangkut wisatawan itu dihantam gelombang saat berlabuh di tengah laut. Kapal lainnya diterjang gelombang saat docking.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Ada kapal yang pecah dan hancur dihajar gelombang tepatnya di Kampung Ujung. Di (perairan) Waecicu kapal-kapal yang sedang docking juga tercecer berantakan akibat gelombang," terang Ahyar.

"Sementara di bagian selatan, khususnya Pantai Pede, beberapa speedboat yang terparkir di juga hanyut ke bibir pantai," lanjut dia.

Ahyar mengingatkan cuaca buruk mengakibatkan kapal wisata tidak diizinkan berlayar ke Pulau Padar, Pink Beach, Pulau Komodo, dan sekitarnya. Untuk sementara, kapal wisata hanya dibolehkan berlayar ke Pulau Rinca dan sekitarnya.

"Semoga cuaca segera membaik dan pelayanan pariwisata kembali normal," pungkasnya.

Diketahui, pinisi yang hancur lebur diterjang gelombang di perairan Kampung Ujung itu terjadi pada Jumat (31/1/2025) dini hari. Pinisi bernama Presley Jalasena itu awalnya sedang berlabuh di perairan Kampung Ujung, tak jauh dari hotel Meruorah Labuan Bajo.

"Karena ombak besar disertai hujan dan angin kencang 20-30 knot mengakibatkan tali moring bagian haluan kapal putus sehingga kapal hanyut dan terempas ke pinggir pantai dan benturan dengan tanggul sehingga kapal tenggelam," kata Kepala Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Kelas III Labuan Bajo Stephanus Risdiyanto.

KSOP telah melarang kapal wisata berlayar ke Pulau Padar, Pulau Komodo, dan sekitarnya pada 1-8 Februari 2025. Larangan berlayar dikeluarkan karena ada potensi gelombang tinggi dan angin kencang di perairan tersebut.




(iws/iws)

Hide Ads