Perayaan Tahun Baru Imlek 2576 Kongzili berlangsung khidmat di Kelenteng Po Hwa Kong di Lingkungan Bintaro, Ampenan, Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat (NTB). Mengenakan pakaian beraksen merah menyala, umat Konghucu di sekitar Mataram berdatangan ke kelenteng itu sejak pagi hingga siang hari.
"Banyak jemaat yang datang ke kelenteng tertua di Kota Mataram ini. Ada sekitar 600-an jemaat yang datang ke sini untuk sembahyang," kata salah satu pengurus Kelenteng Po Hwa Kong, Nyoman Hariani, saat ditemui detikBali, Rabu (29/1/2025).
Hariani menjelaskan ratusan umat yang datang di kelenteng berusia 221 tahun tersebut tak hanya berasal dari Kota Mataram. Sejumlah warga dari luar NTB yang sedang berada di Kota Mataram juga merayakan Imlek di Kelenteng Po Hwa Kong.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Po Hwa Kong menjadi kelenteng pertama yang dibangun warga keturunan Tionghoa di Mataram pada 1804. Tidak jauh dari lokasi kelenteng, kawasan Kota Tua Ampenan hingga kawasan Simpang Lima Ampenan juga banyak dihuni oleh warga keturunan Tionghoa.
Menurut Hariani, pengurus kelenteng bersama umat Konghucu di Mataram sudah mempersiapkan hari raya tersebut sejak sepekan lalu. Termasuk dengan membersihkan rupang dewa dan setiap sudut kelenteng secara bergotong royong.
"Kami harap di tahun baru dengan Shio Ular Kayu ini kami semua dilancarkan rezekinya dan sehat selalu," imbuh Hariani.
Claudia, salah satu jemaat di Kelenteng Po Hwa Kong merayakan Imlek bersama adik dan kedua orang tuanya. Ia datang menggunakan pakaian khas China atau yang biasa disebut cheongsam atau qipao.
"Kami sekeluarga menyambut Tahun Baru Imlek ini dengan penuh suka cita. Semoga kami sekeluarga dipertemukan dengan tahun-tahun lainnya," tutur Claudia seusai sembahyang di Kelenteng Po Hwa Kong, Rabu.
(iws/iws)