Pemerintah Provinsi (Pemprov) Nusa Tenggara Barat (NTB) bakal menggugat PT Rajawali Adi Senggigi buntut masih berdirinya bangunan bar dan restoran The Office di area Pasar Seni Senggigi, Kecamatan Batulayar, Lombok Barat. Bangunan itu merupakan milik pengusaha asal Inggris, Jhon Howard Singleton.
Kepala Dinas Pariwisata NTB Jamaludin Maladi mengatakan pengelolaan Pasar Seni Senggigi sudah diambil alih Pemprov NTB. Hal itu setelah Pemprov NTB tidak memperpanjang kontrak PT Rajawali Adi Senggigi.
"Kami siapkan gugatan agar seluruhnya lahan dan bangunan Pasar Seni itu bisa diambil alih pemprov lagi," kata Jamal, Kamis (23/1/2025).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pemprov NTB, dia berujar, akan menyerahkan seluruh dokumen ke Biro Hukum Setda Pemprov NTB yang bertanggung jawab untuk menjalankan proses gugatan ke pengadilan. "Kami hanya bisa men-support data dan kami akan berjalan dengan koordinasi yang kuat," tegasnya.
Jamal mengatakan perjanjian kerja sama antara Pemprov NTB dengan PT Rajawali Adi Senggigi ditandatangani sejak 1993. Menurutnya, perjanjian tersebut berlaku dalam jangka waktu 30 tahun dengan besaran royalti yang diterima Pemprov NTB Rp 17,25 juta per tahun.
"Tapi royalti yang diserahkan ke Pemprov NTB itu juga tidak sesuai luas lahan yang digunakan," kata Jamal.
Atas dasar itulah Pemprov NTB tidak akan memperpanjang kontrak pengelolaan Pasar Seni Senggigi kepada perusahaan tersebut. Selain itu, ia menyebut ada rencana perubahan bentuk pasar yang dilakukan oleh Pemprov NTB.
"Kemarin setelah kami ambil alih pengelolaannya, kami tata ulang. Anggarannya disuplai dari DAK Kementerian Pariwisata sebesar Rp 2,26 miliar," bebernya.
Setelah pengerjaan selesai, Jamal melanjutkan, tata ruang Pasar Seni sudah berubah. Bahkan, lokasi tersebut kini dapat dijadikan sebagai tempat rekreasi baru. Akan tetapi, bangunan bar The Office belum bisa digusur karena masih tersandera sewa kelola antara PT Rajawali Adi dengan PT Lombok Sutton.
"Kami juga sudah siapkan ruang berekspresi bagi para seniman guna menarik wisatawan datang ke Senggigi lagi," imbuh Jamal.
Pemerintah NTB sudah menyiapkan event besar di kawasan Senggigi. Jamal berharap langkah itu dapat menghidupkan kembali pariwisata di kawasan itu.
"Kita kenal betul bagaimana kawasan wisata Senggigi pada 1990-an. Tempat itu selalu jadi primadona. Itu yang kami ingin hidupkan kembali," pungkasnya.
(iws/hsa)