Gubernur Nusa Tenggara Barat (NTB) terpilih, Lalu Muhammad Iqbal, berencana menjadikan Lakey Peak di Kecamatan Hu'u, Dompu, menjadi wisata superprioritas. Pengembangan kawasan wisata yang dikenal sebagai surga olahraga selancar dunia itu diyakini bisa direalisasikan.
Iqbal menilai Lakey Peak selama ini menjadi destinasi favorit peselancar internasional. Modal ini menjadi potensi besar dan magnet pariwisata kelas dunia. Keindahan alam dan ombak yang menantang menjadikan kawasan ini sebagai pilihan utama bagi wisatawan dari berbagai negara.
"Di balik itu semua, para pelaku wisata mengakui bahwa pengembangan infrastruktur dan promosi kawasan masih belum optimal sehingga perlu perhatian lebih untuk meningkatkan daya tariknya," ujar Iqbal dalam keterangannya, Kamis (23/1/2025).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Aksesibilitas menuju Lakey Peak menjadi masalah utama. Banyak pelaku wisata mengeluhkan kondisi jalan dari Bandara Bima menuju kawasan Hu'u, Dompu. Selain itu, harga tiket pesawat yang dianggap terlalu mahal menjadi hambatan bagi wisatawan domestik dan internasional untuk berkunjung ke Lakey.
"Penting saya kira pembangunan infrastruktur di kawasan ini. Pelaku wisata dan pemerintah daerah harus memperbaiki fasilitas pendukung seperti jalan setapak, trotoar, klinik, ambulans, serta patroli keamanan 24 jam demi kenyamanan wisatawan," tegas eks Juru Bicara (Jubir) Kementerian Luar Negeri (Kemlu) ini.
Pemerintah, jelas Iqbal, akan mengawal berbagai usulan masyarakat, termasuk memperjuangkan penetapan Lakey Peak sebagai Kawasan Super Prioritas (KSP) dan mendorong pengembangan wisata secara terpadu.
"Kawasan Lakey Peak harus menjadi prioritas pengembangan, tidak hanya untuk olahraga selancar, tetapi juga dalam diversifikasi wisata, infrastruktur, dan pemberdayaan ekonomi masyarakat setempat," jelas Iqbal.
"Dengan status tersebut, diharapkan kawasan ini mendapatkan alokasi anggaran yang lebih besar untuk pengembangan infrastruktur dan promosi pariwisata," imbuh Iqbal.
Iqbal menegaskan pemerintah bersama pelaku wisata dan masyarakat di Lakey Peak tidak sekadar bisa mendatangkan wisatawan, tetapi juga mendorong pertumbuhan ekonomi lokal. "Langkah-langkah konkret yang akan diambil akan sangat menentukan masa depan kawasan ini sebagai salah satu ikon pariwisata internasional," imbuhnya.
Ketua Asosiasi Restoran Lakey Peak, Theo, mengatakan masyarakat mengusulkan promosi yang lebih masif baik di tingkat nasional maupun internasional untuk meningkatkan daya tarik kawasan wisata itu.
"Salah satu langkah diusulkan adalah penyelenggaraan kompetisi selancar berstandar internasional secara rutin untuk menarik lebih banyak wisatawan," terang Theo.
Selain itu, pelaku wisata juga meminta pemerintah untuk mengembangkan wisata alternatif di sekitar Lakey Peak. Aktivitas diving, hiking, dan atraksi budaya lokal dinilai dapat memperpanjang masa tinggal wisatawan serta mendiversifikasi daya tarik kawasan.
"Pengelolaan sampah juga menjadi sorotan kami, di mana minimnya tempat sampah dan armada pengangkut sampah berpotensi merusak citra Lakey Peak sebagai destinasi wisata yang ramah lingkungan," ujar Theo.
Pelaku wisata juga meminta pemerintah daerah untuk menyediakan fasilitas pengelolaan sampah yang lebih memadai. Selain itu, Theo juga mengusulkan pendirian pos Kepolisian Air dan Udara (Polairud) untuk mengantisipasi ancaman, seperti bom ikan yang dapat merusak ekosistem laut, termasuk terumbu karang di sekitar Lakey Peak.
"Ini penting menjadi perhatian kita bersama karena dengan ini kita bisa bersama-sama menjaga keindahan pantai ini," ujarnya.
Theo juga mengusulkan agar Lakey Peak dapat menjadi tuan rumah cabang olahraga surfing pada Pekan Olahraga Nasional (PON) 2028. "Usulan ini diharapkan mampu memperkuat posisi NTB sebagai provinsi unggul dalam olahraga air, serta mendorong pembinaan atlet selancar lokal," tegasnya.
(iws/dpw)