22 Sekolah Terdampak Erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki, 1 SMP Ditutup

22 Sekolah Terdampak Erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki, 1 SMP Ditutup

Yurgo Purab - detikBali
Selasa, 21 Jan 2025 12:41 WIB
Sekolah SMA Seminari San Dominggo Hokeng yang ditinggalkan karena bencana erupsi sejak 3 November 2024. (IST)
Foto: Sekolah SMA Seminari San Dominggo Hokeng yang ditinggalkan karena bencana erupsi sejak 3 November 2024. (IST)
Flores Timur -

Sebanyak 22 sekolah dari TK-SMA terdampak erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki di Flores Timur, Nusa Tenggara Timur. Salah satu SMP di lereng gunung itu memutuskan menutup sekolah seusai erupsi hebat yang terjadi pada 3 November 2024.

Kepala Dinas Pendidikan, Kepemudaan, dan Olahraga (PKO) Flores Timur Felix Suban Hoda merinci ada sembilan sekolah taman kanak-kanak (TK), satu kelompok bermain, enam sekolah dasar (SD), tiga sekolah menengah pertama (SMP), dan tiga sekolah menengah atas (SMA).

"SMP Sanctissima Trinitas Hokeng ditutup oleh penyelenggara," kata Felix Suban Hoda kepada detikBali, Selasa (21/1/2025).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Felix mengatakan, dari jumlah 22 sekolah itu, ada 10 sekolah negeri dan 12 sekolah swasta. Sekolah itu adalah SD Inpres Nobo, SMP Negeri Satap Nobo, TK Negeri 1 Ile Bura, TK Santa Maria Fatima, Kelompok Bermain (Kober) Puspa Asa, SMP Negeri 1 Wulanggitang, SD Inpres Jongwolor, TK Anjelina, TK Negeri Santa Agnes, SD Inpres Wolorona, TK Santa Theresia, TK Budi Utomo, SMPS Sanctissima Trinitas Hokeng, SD Inpres Klatanlo, SD Katolik Duang, TK Santa Theresia, TK Santo Hendrikus, SD Negeri Bawalatang, TK Santa Lusia Bawalatang. Sementara SMA ada tiga sekolah yang masuk dalam kategori rawan bencana (KRB).

"SMA Seminari San Dominggo Hokeng, SMA Gelekat Lewo, dan SMK Negeri 1 Wulanggitang," imbuhnya.

ADVERTISEMENT

Felix menjelaskan sekolah-sekolah yang ada tetap menjalankan kegiatan belajar mengajar (KBM) di lokasi yang jauh dari radius Gunung Lewotobi Laki-laki. Untuk sementara mereka berpindah ke beberapa titik lokasi.

"Seminari Hokeng (sementara) ke rumah Saron Larantuka. SMA Gelekat Lewo dan SMK Negeri 1 Wulanggitang (jalankan) KBM di Desa Konga," tandasnya.

Untuk diketahui, saat ini masih terdapat 6.000 warga yang menetap di posko pengungsian. Gunung Lewotobi Laki-laki masih terus erupsi hingga Senin (20/1/2025) malam.

"Letusan satu kali dengan tinggi 700 meter dan warna asap kelabu. Amplitudo 11 milimeter dan durasi 64 detik," kata Petugas Pos Pengamatan Gunung Api (PGA) Lewotobi Laki-laki, Herman Yosep S Mboro dalam siaran pers diterima detikBali, Selasa.

Herman mengatakan, saat meletus, teramati sinar api dari kawah puncak Gunung Lewotobi Laki-laki serta terdapat hujan gerimis hingga sedang. Masyarakat di sekitar Gunung Lewotobi Laki-laki diimbau agar mewaspadai potensi banjir lahar hujan pada sungai-sungai yang berhulu di puncak Gunung Lewotobi Laki-laki.

"Terutama di daerah Dulipali, Padang Pasir, Nobo, Klatanlo, Hokeng Jaya, Boru dan Nawokote," paparnya.




(nor/nor)

Hide Ads