Lima peringkat teratas ajang International Abacus World Competition 2024 atau kompetisi swipoa tingkat dunia dikuasai siswa asal Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT). Kelima anak itu tersebar di sejumlah sekolah dasar (SD) di Kupang.
"Juara 1-5 diraih anak-anak Kupang semua," ujar Owner Abacus Brain Gym Indonesia, Aguslina Angkasa, Sabtu (18/1/2025) malam.
Aguslina menjelaskan lima siswa itu adalah Caesar Hendrik Meo Tnunay alias Nono, siswa kelas 4 SDN Buraen 1 sebagai juara 1 dengan 195.039 poin. Kemudian, Scarlett Damiaty Trinch Fangidae siswa kelas 4 di Excellent Spirit Christian School (ESCS) Kupang sebagai juara 2 (134.816).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Novantry Maharani Rambu Day Tonael, siswi kelas 3 SDN Kuasaet, Kecamatan Maulafa, Kota Kupang sebagai juara 3 (132.214). Selanjutnya, Gilbert Arnolus Julius Mooy, siswa kelas 5 di Montessori School Kupang sebagai juara 4 (79.867).
Terakhir, adalah Efran Elajaro Archerio Jusuf, siswa kelas 4 SD Kristen Hosana Kupang sebagai juara 5 (74.492).
"Siswa yang juara dalam lomba Abacus International dari Kupang semuanya masih SD," jelas Aguslina
Aguslina mengungkapkan kelima siswa itu punya daya juang yang tinggi. Selain itu, mereka juga jarang menggunakan gadget seperti handphone, sehingga bisa lebih fokus belajar.
"Anak-anak Kupang itu punya daya juang yang tinggi. Kemungkinan lagi PR sekolah tidak sebanyak di kota-kota lain sehingga mereka punya waktu untuk belajar dan mengerjakan soal," ungkap Aguslina.
Menurut Aguslina, perlombaan tersebut dalam bentuk mengerjakan soal terbanyak dalam satu tahun. Sehingga para siswa yang berhasil mengerjakan soal dalam jumlah banyak dan didukung jumlah poinnya, maka dia akan keluar sebagai juara.
"Betul sekali, jadi poin yang ada dalam Hall of Fame itu mewakili jumlah soal yang sudah dikerjakan oleh anak-anak selama satu tahun," terang Aguslina.
Dia menjelaskan kompetisi di Abacus Brain Gym itu lebih tepat disebut sebagai apresiasi atas komitmen dan konsistensi setiap anak dalam menyelesaikan soal-soal hitungan. Baik itu reading maupun listening.
"Kemudian soal menggunakan sempoa (abacus) maupun bayang (image/mental) yang dikumpulkan selama satu tahun," jelas Aguslina.
Diberitakan sebelumnya, Nono kembali menjadi juara 1 International Abacus World Competition 2024. Sebelumnya, Nono yang disebut-sebut sebagai bocah genius itu pernah menjuarai ajang serupa pada 2022.
(hsa/hsa)