Caesar Hendrik Meo Tnunay alias Nono, siswa kelas 4 Sekolah Dasar (SD) Negeri Buraen 1, Kecamatan Amarasi Selatan, Kabupaten Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT), menjadi juara 1 International Abacus World Competition 2024. Sebelumnya, Nono yang disebut-sebut sebagai bocah genius itu pernah menjuarai ajang serupa pada 2022.
Ini merupakan ajang kompetisi swipoa internasional yang diadakan International Abacus Brain Gym (ABG). "(Kompetisi) Abacus (swipoa) International. Nono keluar sebagai juara 1 dalam ajang itu," ujar Owner Abacus Brain Gym Indonesia, Aguslina Angkasa, saat dihubungi detikBali, Sabtu (18/1/2024).
Aguslina belum mengetahui jumlah peserta yang ikut dalam lomba tersebut. Sebab, sistemnya dilaksanakan secara online selama satu tahun. Menurut Aguslina, para pemenang adalah peserta yang paling banyak mengumpulkan poin dengan mengerjakan pekerjaan rumah (PR).
"Nanti pengukuhan juaranya dilaksanakan pada 15 Februari 2025 ini," jelas Aguslina.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ibu Nono, Nuryati Seran, mengatakan sangat senang dan bangga anaknya kembali keluar sebagai juara 1 internasional. Ia menyampaikan syukur kepada Tuhan atas perlindungannya selama Nono mengikuti lomba tersebut selama satu tahun.
"Sebagai orang tua kami sangat bangga dan bersyukur kepada Tuhan atas segala sesuatu yang sudah diberikan. Yang pastinya kami sekeluarga berbahagia sekali," kata Nuryati.
Nuryati siang tadi bertemu Gubernur NTT terpilih, Emanuel Melkiades Laka Lena, untuk menyampaikan tentang persiapan pengukuhan juara kepada bocah kelahiran 2 April 2015 itu.
"Saya sudah sampaikan juga kepada Bapak Melki, kemungkinan selesai pelantikan Gubernur dan Wakil Gubernur NTT baru pengukuhan juara. Tadi saya minta supaya pengukuhannya di Kupang saja supaya mudah diakses," jelas Nuryati.
Sebelumnya, pada 2022, Nono yang saat itu masih duduk di bangku kelas 2 SD menyabet juara pertama International Abacus World Competition 2022.
Nono saat itu merupakan satu-satunya siswa asal Indonesia yang mampu meraih peringkat pertama pada kompetisi tersebut. Ia berhasil mengalahkan 7.000 peserta lainnya dari seluruh dunia, termasuk perwakilan dari Amerika Serikat (AS).
Saat mengikuti kompetisi Matematika tingkat dunia itu, Nono berhasil menyelesaikan 15.201 file. Diketahui dalam 1 file terdapat 10 soal, sehingga total soal yang berhasil dikerjakan Nono dalam jangka waktu satu tahun ialah sebanyak 152.010 soal. Soal-soal tersebut diujikan secara virtual dan listening dalam bahasa Inggris.
Adapun juara kedua diraih oleh peserta dari Qatar yang mengerjakan 7.502 file atau 75.020 soal. Jumlah tersebut hanya setengah bagian dari soal yang berhasil dikerjakan Nono. Berikutnya juara ketiga diraih oleh perwakilan Ameriksa Serikat yang mengerjakan 6.138 file atau 61.380 soal.
(hsa/hsa)