Waspada Hujan Lebat-Angin Kencang di Labuan Bajo hingga 19 Januari

Waspada Hujan Lebat-Angin Kencang di Labuan Bajo hingga 19 Januari

Ambrosius Ardin - detikBali
Kamis, 16 Jan 2025 20:53 WIB
Fenomena haze atau udara kabur di perairan Labuan Bajo, Jumat (29/11/2024). (Ambrosius Ardin)
Ilustrasi - Fenomena haze atau udara kabur di perairan Labuan Bajo, Jumat (29/11/2024). (Foto: Ambrosius Ardin/detikBali)
Manggarai Barat - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memprediksi hujan lebat disertai angin kencang akan terjadi di Labuan Bajo dan wilayah lainnya di Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur (NTT), hingga 19 Januari 2025. Warga diminta untuk mewaspadai potensi bencana akibat cuaca ekstrem.

"Kami mengimbau masyarakat di wilayah Manggarai Barat, terutama yang tinggal di daerah perbukitan, lereng curam, atau dekat aliran sungai, untuk meningkatkan kewaspadaan," ujar Kepala Stasiun Meteorologi Komodo Maria Patricia Christin Seran, Kamis (16/1/2025).

Maria mengatakan kondisi ini berpotensi dapat memicu berbagai bencana hidrometeorologi seperti banjir dan tanah longsor. Potensi bencana lainnya seperti pohon tumbang, kerusakan pada atap bangunan, dan fasilitas umum, hingga berkurangnya jarak pandang yang berisiko bagi pengguna jalan.

"Hujan dengan durasi panjang dapat menyebabkan tanah menjadi jenuh sehingga memicu longsor," ujar Maria.

Menurut dia, warga perlu mempersiapkan langkah mitigasi selama musim hujan. Termasuk dengan memastikan saluran air tidak tersumbat dan mengamankan barang-barang berharga dari potensi banjir.

"Jika terjadi situasi darurat, segera laporkan kepada pihak berwenang untuk penanganan lebih lanjut," katanya.

Maria mengatakan wilayah Manggarai Barat saat ini masih berada dalam periode musim hujan. BMKG memprediksi puncak musim hujan di wilayah itu terjadi pada akhir Januari hingga awal Februari 2025.

Berdasarkan informasi dari Tropical Cyclone Warning Centre (TCWC) Jakarta, dia melanjutkan, terpantau dua bibit siklon tropis yang tumbuh di Samudera Hindia. Bibit siklon tropis 90S terpantau di Samudera Hindia selatan Jawa Timur, sementara bibit siklon tropis 91S berada di sekitar wilayah Australia Barat.

Interaksi dari kedua sistem tekanan rendah ini, Maria berujar, mengakibatkan peningkatan curah hujan dengan intensitas sedang hingga sangat lebat di sebagian besar wilayah NTT, termasuk Manggarai Barat. "Kami juga mengingatkan semua pihak untuk terus memantau informasi cuaca terkini melalui kanal resmi BMKG dan mengutamakan keselamatan dalam beraktivitas sehari-hari," pungkasnya.


(iws/dpw)

Hide Ads