Jalan di Desa Kore Bima Rusak Parah-Mirip Sungai Akibat Diterjang Banjir

Jalan di Desa Kore Bima Rusak Parah-Mirip Sungai Akibat Diterjang Banjir

Sui Suadnyana, Rafiin - detikBali
Jumat, 10 Jan 2025 22:11 WIB
Kerusakan jalan kabupaten dan provinsi di Desa Kore, Kecamatan Sanggar, Kabupaten Bima, NTB, yang mirip dengan sungai, Jumat, (10/1/2025). (Dok. Warga)
Foto: Kerusakan jalan kabupaten dan provinsi di Desa Kore, Kecamatan Sanggar, Kabupaten Bima, NTB, yang mirip dengan sungai, Jumat, (10/1/2025). (Dok. Warga)
Bima -

Akses jalan kabupaten dan provinsi di Desa Kore, Kecamatan Sanggar, Kabupaten Bima, Nusa Tenggara Barat (NTB), mengalami kerusakan parah akibat sering diterjang banjir. Kondisi jalan tersebut bahkan sudah mirip sungai yang baru terbentuk.

Salah seorang warga, Idhar (37), mengeluhkan kerusakan parah pada jalan menuju Dermaga Kore. Selain berlubang dan aspal yang terkelupas, beberapa titik jalan kabupaten kini hanya tersisa bebatuan dan tanah.

"Jalan dari depan SDN 4 Kore sampai ke Dermaga Kore kondisinya rusak parah," ujar Idhar kepada detikBali, Jumat (10/1/2025).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Idhar menjelaskan kerusakan jalan ini sudah berlangsung cukup lama. Salah satu penyebab utama kerusakan tersebut adalah seringnya jalan diterjang banjir. Selain itu, kerusakan juga diperparah dengan tidak adanya saluran air yang memadai.

"Karena tidak ada talud, air hujan langsung mengalir ke jalan raya," ungkap Idhar.

ADVERTISEMENT

Warga lain, Fadlin (40), mengungkapkan kerusakan jalan provinsi di Desa Kore makin parah seiring berjalannya waktu. Akses jalan yang menghubungkan Kecamatan Tambora bagian utara itu kini dipenuhi lumpur dan pasir yang merupakan sisa material banjir.

"Beberapa titik jalan provinsi sudah tertimbun lumpur dan pasir. Sementara di tempat lainnya aspalnya terkelupas," kata Fadlin.

Fadlin mengungkapkan tingkat kerusakan jalan provinsi di Desa Kore makin parah akibat banjir bandang yang terjadi secara berulang. Warga yang tinggal di sekitar Lapangan Bola Desa Kore juga merasa cemas akan datangnya banjir setiap hari.

"Setiap kali hujan sebentar, banjir langsung datang. Gang-gang dan jalan sudah seperti sungai yang dialiri banjir," tambah Fadlin.

Camat Sanggar, Ahmad, mengakui wilayahnya memang rawan diterjang banjir. Salah satu penyebab utama adalah penebangan hutan di bagian selatan kampung yang beralih fungsi menjadi lahan pertanian jagung. Bagi warga, banjir sudah menjadi peristiwa yang biasa terjadi setiap tahun saat musim hujan.

"Bagi warga Kecamatan Sanggar, banjir sudah menjadi hal biasa karena memang terjadi setiap tahun saat musim hujan," ujar Ahmad.

Ahmad berharap agar masalah ini dapat ditangani secara serius, mulai dari hulu hingga hilir. Jika tidak, banjir akan terus menjadi ancaman setiap musim hujan. Rumah-rumah warga, jalan, dan jembatan sering terendam banjir, sementara sekolah dan perkantoran dipenuhi lumpur dan pasir.

"Kami berharap masalah ini dapat segera ditangani dengan serius. Saat ini, beberapa titik jalan provinsi dan kabupaten sudah banyak yang rusak parah," imbuh Ahmad.




(iws/hsa)

Hide Ads