Dua kelurahan dan satu desa di Kabupaten Lembata, Nusa Tenggara Timur (NTT), dilanda banjir. Akibatnya, perabotan rumah tangga dan hewan ternak warga hanyut terbawa arus. Tak hanya itu, genangan air setinggi 50-80 sentimeter (cm) juga merusak kebun jagung warga.
Kalaksa BPBD Lembata, Yohanes Gregorius Solang Demo, mengungkapkan banjir terjadi setelah hujan dengan intensitas sedang-lebat mengguyur wilayah itu selama lebih dari 4 jam pada Rabu (1/1/2025). Adapun tiga wilayah di Lembata yang terdampak banjir adalah Kelurahan Lewoleba Tengah, Kelurahan Lewoleba Timur, dan Desa Leudanung.
"Satu unit rumah terendam banjir setinggi 80 sentimeter sehingga menyebabkan perabotan atau perkataan rumah tangga terendam. Rumah ini masih terendam hingga saat ini," kata Yohanes kepada detikBali, Kamis (2/1/2024).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Yohanes mengatakan air sungai di Jembatan TPI, Kelurahan Lewoleba Tengah, meluap hingga menggenangi rumah warga dan pasar TPI. Selain itu, akses menuju pasar juga terganggu.
"Tanaman jagung rusak. Ternak masyarakat berupa kambing, babi, dan ikan milik penjual di pasar ikut hanyut," imbuhnya.
Menurut Yohanes, warga terdampak banjir di Lembata telah dievakuasi ke tempat yang lebih aman. Sementara itu, petugas dari Dinas PUPR Lembata juga mulai membersihkan material banjir. "Masyarakat juga membantu mengamankan perabotan rumah warga terdampak," pungkasnya.
(iws/gsp)