Kota Damaskus Suriah Masih Mencekam, Sering Terdengar Suara Ledakan

Kota Damaskus Suriah Masih Mencekam, Sering Terdengar Suara Ledakan

Ahmad Viqi - detikBali
Senin, 23 Des 2024 15:24 WIB
Suasana di Suriah yang kini dikuasai oleh oposisi setelah tergulingnya rezim Bashar Al-Assad. (Istimewa).
Foto: Kepulan asap ledakan di Damaskus, Suriah. (Istimewa)
Mataram -

Suasana ibu kota Damaskus saat ini masih mencekam, meski sudah dikuasai oleh kelompok oposisi setelah rezim Bashar Al-Assad digulingkan. Khaeratun, pekerja migran Indonesia (PMI) asal Desa Kedaro, Kecamatan Sekotong, Lombok Barat, Nusa Tenggara Barat (NTB), mengungkapkan suara ledakan di penjuru kota masih sering terdengar.

Hal itu dia rasakan selama beberapa pekan terakhir. Saat ini, Khaeratun tengah disekap oleh majikannya di lantai 8 sebuah apartemen di Damaskus. Perempuan yang merupakan PMI ilegal itu disekap sejak pertengahan Desember 2024.

"Sekarang kondisi di Damaskus lebih parah. Sekarang pintu apartemen dikunci 24 jam. Saya mau pulang," ungkap Khaeratun dalam pesan WhatsApp kepada detikBali, Senin (23/12/2024).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Di tengah situasi tersebut, Khaeratun ketakutan sekaligus kebingungan. Dia sangat ingin pulang ke Indonesia. "Saya mau pulang, tapi harus kabur ke KBRI, tapi bagaimana caranya?" lanjut Khaeratun.

Khaeratun mengirimkan video hasil rekamannya kepada detikBali. Dalam video itu terdengar beberapa kali suara ledakan di dekat apartemen tempat dia tinggal. Kepulan asap juga tampak dari gedung tersebut.

ADVERTISEMENT

Selain disekap, Khaeratun juga tidak menerima gaji selama lima bulan terakhir. "Saya juga lima bulan tidak digaji. Sudah dua tahun juga digaji setengah oleh majikan," kata dia.

Sementara itu, Kepala Dinas Tenaga Kerja (Kadisnaker) Provinsi NTB I Putu Gede Aryadi mengatakan tidak ada warga NTB yang bekerja di Suriah. Dia memastikan status Khaeratun merupakan PMI ilegal karena tidak terdata.

"Tidak ada PMI kita di sana. Saya tidak tahu, kalau mereka ada masalah tinggal lapor ke Kemenlu di sana kan," ujar Gede.

Menurutnya, Pemerintah Provinsi (Pemprov) NTB masih menunggu informasi terkait jumlah warga negara Indonesia (WNI) asal NTB yang masih berada di Suriah.

"Kita tunggu saja, karena dari awal situasinya sedang perang, dan bukan negara penempatan juga," ujar Gede.

Diberitakan sebelumnya, sebanyak tujuh WNI asal NTB dievakuasi dari Damaskus oleh Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) bersama 30 WNI lain.

"Ternyata ada tujuh WNI asal NTB yang ada di Suriah. Mereka semua dalam proses evakuasi oleh tim dari Kemenlu untuk dipulangkan," kata Gede saat diwawancarai di Pendopo Gubernur NTB, Kamis malam (12/12/2024).




(hsa/hsa)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads