Pemkot Mataram Imbau Warga Waspadai DBD di Musim Pancaroba

Pemkot Mataram Imbau Warga Waspadai DBD di Musim Pancaroba

Nathea Citra - detikBali
Minggu, 17 Nov 2024 16:32 WIB
Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Mataram Emiral Isfihan.
Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Mataram Emiral Isfihan. (Foto: Nathea Citra/detikBali)
Mataram -

Pemerintah Kota (Pemkot) Mataram mengimbau masyarakat untuk waspada terhadap potensi penyebaran penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) di musim pancaroba. Selain DBD, perubahan cuaca yang tidak menentu dan suhu yang fluktuatif juga dapat memicu berbagai penyakit lainnya.

Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Mataram, Emiral Isfihan, mengatakan penyakit yang sering muncul selama musim pancaroba antara lain infeksi saluran pernapasan, gangguan saluran pencernaan seperti diare, dan DBD. Menurutnya, DBD menjadi salah satu penyakit yang paling berisiko pada musim ini.

"DBD sangat berpengaruh di musim pancaroba ini. Oleh karena itu, masyarakat diimbau untuk memperhatikan lingkungan sekitar, terutama jika menemukan genangan air atau sarang nyamuk," kata Emiral kepada detikBali, Minggu (17/11/2024).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Emiral mengingatkan warga Mataram untuk segera memberantas sarang nyamuk dengan cara menyebarkan Abate (obat pembunuh jentik) yang dapat diperoleh melalui kader posyandu atau puskesmas setempat.

Jika terdapat anggota keluarga yang mengalami gejala demam dalam 1-2 hari, ia menyarankan agar segera dibawa ke puskesmas untuk dilakukan pemeriksaan, terutama jika mengarah pada gejala DBD.

"Kami punya tes cepat di puskesmas untuk mendeteksi DBD," tambah Emiral.

Selain itu, Emiral juga mengimbau masyarakat untuk menjaga kesehatan dengan pola makan yang sehat, terutama di musim penghujan, ketika berbagai penyakit mudah berkembang. Ia menekankan pentingnya menjaga imunitas tubuh dengan cara banyak minum air putih, istirahat yang cukup, dan mengonsumsi makanan bergizi yang kaya protein serta vitamin dari buah dan sayur.

Berdasarkan data Dinkes NTB, Kota Mataram tercatat sebagai wilayah dengan kasus DBD terbanyak ketiga di NTB, dengan 519 kasus. Adapun Kabupaten Lombok Barat memiliki jumlah kasus DBD tertinggi di NTB, yaitu 846 kasus, diikuti oleh Kabupaten Lombok Utara dengan 566 kasus.




(dpw/dpw)

Hide Ads