69 Penerbangan Batal Akibat Erupsi Lewotobi, Penumpang Tertahan di Bandara

Manggarai Barat

69 Penerbangan Batal Akibat Erupsi Lewotobi, Penumpang Tertahan di Bandara

Ambrosius Ardin - detikBali
Kamis, 14 Nov 2024 19:04 WIB
Aktivitas di Bandara Komodo di Labuan Bajo, Manggarai Barat, NTT, Kamis (14/11/2024).
Aktivitas di Bandara Komodo di Labuan Bajo, Manggarai Barat, NTT, Kamis (14/11/2024). (Foto: Ambrosius Ardin/detikBali)
Manggarai Barat -

Sebanyak 69 penerbangan dibatalkan akibat erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki di Flores, Nusa Tenggara Timur (NTT), Kamis (14/11/2024). Pembatalan ini meliputi 46 penerbangan internasional dan 23 penerbangan domestik di tiga bandara.

Tiga bandara yang paling terdampak itu yakni Bandara Internasional Komodo di Labuan Bajo, NTT, Bandara Internasional Lombok di Nusa Tenggara Barat (NTB, dan Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai di Bali.

Kepala Biro Komunikasi dan Informasi Publik Kementerian Perhubungan, Budi Rahardjo, menyatakan pembatalan dilakukan sebagai langkah keamanan menyusul paparan abu vulkanik dari erupsi Lewotobi yang membatasi ruang gerak pesawat di udara.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Terdapat pembatalan 3 penerbangan internasional di Bandara Lombok. Kemudian terdapat pembatalan 11 penerbangan domestik dan 41 penerbangan internasional di Bandara Ngurah Rai, Bali. Sedangkan di Bandara Komodo, Labuan Bajo terdapat pembatalan 12 penerbangan domestik dan 2 penerbangan internasional," kata Budi dalam keterangan tertulisnya.

Budi menjelaskan, sebagian besar bandara di sekitar wilayah terdampak abu vulkanik masih beroperasi terbatas. Beberapa bandara yang belum beroperasi di antaranya Bandara H. Hasan Aroeboesman di Ende, Bandara Soa di Bajawa, Bandara Frans Sales Lega di Ruteng, dan Bandara Fransiskus Xaverius Seda di Maumere.

ADVERTISEMENT

Di sisi lain, beberapa bandara yang sudah kembali beroperasi, antara lain Bandara Komodo di Labuan Bajo, Bandara Lewoleba, Bandara Waingapu, Bandara Salahudin di Bima, dan Bandara Lede Kalumbang di Tambolaka.

Penumpang Tertahan di Bandara

Di Bandara Komodo, aktivitas penerbangan belum sepenuhnya normal meskipun bandara telah dibuka setelah lima hari terdampak abu vulkanik. Ratusan penumpang yang sudah check-in terpaksa tertahan di ruang tunggu setelah penerbangan dibatalkan.

"Kami sudah check-in dan duduk di ruang tunggu, tapi tiba-tiba dibilang batal," kata Paulus Bongu, salah seorang penumpang Garuda Indonesia tujuan Jakarta.

Ia dijadwalkan berangkat pukul 15.25 Wita, namun penerbangannya batal akibat paparan abu vulkanik yang kembali muncul.

"Melaporkan pembatalan berangkat. Katanya berangkat besok," ujar Paulus.

Petugas Bandara Komodo mengonfirmasi bahwa beberapa maskapai, termasuk Garuda Indonesia, membatalkan penerbangan demi alasan keselamatan.

Pada hari ini, maskapai Batik Air tercatat melakukan penerbangan pertama ke Bandara Komodo, mendarat dari Bandara Ngurah Rai Bali pada pukul 10.46 Wita, kemudian langsung kembali ke Bali. Selanjutnya, pesawat Citilink dari Jakarta mendarat pukul 13.00 Wita dan langsung kembali, diikuti Batik Air dari Jakarta dan Denpasar.




(dpw/dpw)

Hide Ads