Ombudsman Ungkap Calo Tiket di Pelabuhan Tenau dan Bolok Masih Menjamur

Ombudsman Ungkap Calo Tiket di Pelabuhan Tenau dan Bolok Masih Menjamur

Yufengki Bria - detikBali
Kamis, 14 Nov 2024 16:34 WIB
Rapat koordinasi Ombudsman di Kota Kupang, NTT. (Dok. Ombudsman NTT).
Foto: Rapat koordinasi Ombudsman di Kota Kupang, NTT. (Dok. Ombudsman NTT).
Kupang -

Ombudsman RI Perwakilan Nusa Tenggara Timur (NTT) mengungkapkan masih banyak calo tiket kapal dan penumpang di dua pelabuhan di NTT. Yakni Pelabuhan Tenau di Kota Kupang dan Pelabuhan Bolok di Kabupaten Kupang.

Permasalahan tersebut dilaporkan oleh Persatuan Pengusaha Pelayaran Niaga Nasional Indonesia atau Indonesian National Shipowners Association (INSA) dan masyarakat pengguna layanan Pelabuhan Bolok dan Pelabuhan Tenau ke Ombudsman.

"Saya sudah meminta informasi, klarifikasi, dan penjelasan terkait permasalahan belum optimalnya pelayanan Pelabuhan Bolok dan Tenau bagi pengguna layanan pelabuhan. Seperti penumpang umum dan pengusaha pelayaran niaga," ujar Kepala Ombudsman NTT, Darius Beda Daton, Kamis (14/11/2024).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Darius menjelaskan persoalan tersebut sudah dibahas dalam rapat koordinasi bersama GM ASDP NTT, PT Pelindo III Tenau, Balai Pengelola Transportasi Darat (BPTD) NTT, Kepala KSOP Kupang, Dinas Perhubungan Provinsi NTT, Kepala KP3 Tenau dan KP3 Bolok, yang digelar Kamis siang.

Menurut Darius, beberapa hal yang dibahas bersama yaitu pelayanan peti kemas, pelayanan penumpang, dan pelayanan pengisian BBM yang ditengarai masih belum mudah, lancar, dan terindikasi ada calo di Pelabuhan Tenau.

Sedangkan untuk Pelabuhan Bolok, Darius berujar, hal yang dibahas antara lain layanan jadwal keberangkatan kapal dan rute dari BPTD agar ditegakkan. Sebab ASDP sebagai pengelola pelabuhan dan operator kapal sering kali melanggar jadwal yang telah ditetapkan sehingga menimbulkan ketidakpastian waktu berlayar.

Kemudian, masih terdapat calo di pelabuhan, yakni dari kru kapal dan petugas pelabuhan yang menjual tiket dengan harga yang tidak sesuai tarif tiket dan menjual tiket tanpa diberikan bukti fisik.

Selanjutnya, calo tiket masih berkeliaran di area loket tiket dengan menawarkan jasa pelayanan tiket online. Pelayanan tiket online untuk tiket VIP belum bisa dipesan via aplikasi tiket.

Berikutnya, loket tiket dan petugas sangat terbatas sehingga menimbulkan antrean panjang. Kemudian pungutan tambahan petugas kepada kendaraan yang ukuran dan tonasenya melampaui golongan kendaraan.

"Sejumlah keluhan, itu terkonfirmasi benar dan saat ini sedang dalam progres perbaikan guna meningkatkan kualitas layanan pelabuhan," jelas Darius.

Darius menambahkan para pengguna jasa berharap agar pelabuhan menjadi tempat yang nyaman dan aman bagi semua orang. Tidak menimbulkan rasa takut dan kecemasan bagi pengguna jasa. Sebab akan menghambat distribusi logistik ke suatu daerah atau menimbulkan distribusi logistik berbiaya tinggi.

"Sehingga pada akhirnya beban biaya tinggi tersebut dilimpahkan kepada pengguna barang atau pelanggan di suatu daerah. Semoga perbaikan layanan terus dilakukan demi melayani seluruh masyarakat NTT," pungkas Darius.




(nor/nor)

Hide Ads