Pemerintah Provinsi (Pemprov) Nusa Tenggara Timur (NTT) menanggapi pandangan umum Fraksi Amanat Sejahtera DPRD NTT terkait kondisi Sekolah Menengah Kejuruan Negeri (SMKN) Restorasi di Pulau Komodo, Manggarai Barat. Sekolah tersebut sebelumnya disoroti dewan lantaran kondisinya tidak layak dan masih menggunakan gedung darurat.
Penjabat (Pj) Gubernur NTT Andriko Noto Susanto mengeklaim telah memprioritaskan pembangunan ruang kelas di SMKN Restorasi. Menurutnya, pembangunan sekolah tersebut akan menyesuaikan anggaran yang tersedia.
"Sehubungan dengan usulan agar SMA dan SMK yang masih belum memiliki bangunan permanen dan layak dapat dibangun, pemerintah telah melakukan pemetaan dan prioritas agar pembangunan sekolah yang disesuaikan dengan kebutuhan dan anggaran yang tersedia," ujar Andriko saat sidang paripurna DPRD NTT, Senin (11/11/2024).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pemprov NTT, Andriko melanjutkan, juga telah mengalokasikan anggaran untuk meningkatkan penghasilan guru honorer. "Bagi guru honorer pemerintah telah mengalokasikan tambahan penghasilan yang dibayarkan dengan memperhatikan syarat dan ketentuan kemampuan daerah," pungkasnya.
Sebelumnya, kondisi SMKN Restorasi Pulau Komodo sangat memprihatinkan. Sekolah kejuruan itu terdiri dari tiga ruang kelas dan satu ruang guru. Tiang-tiang dan rangka lainnya, termasuk dindingnya, masih terbuat dari bambu. Sebagian dinding dan atap sekolah itu hanya menggunakan seng. Sementara lantai sekolah terbuat dari semen kasar.
Ruang guru SMKN Restorasi Pulau Komodo itu juga terlihat miris. Ruang guru di sekolah itu bak lapak sederhana dengan lantai tanah dan tidak berdinding. Tempat duduk ruang guru terlihat sederhana terbuat dari bambu. Tak ada meja di ruang guru itu. Para guru tampak memangku laptop yang dipakai untuk bekerja.
SMKN Restorasi Pulau Komodo merupakan satu-satunya sekolah lanjutan tingkat atas di kawasan TN Komodo. Sekolah ini beroperasi mulai tahun ajaran 2022/2023. Saat ini memasuki tahun ketiga. Belum ada yang lulus dari sekolah tersebut.
Total ada sebanyak 148 siswa di SMKN Restorasi Pulau Komodo dari kelas XI sampai XII. Sebanyak 90 persen siswa berasal dari Pulau Komodo. Sisanya, siswa dari pulau-pulau di sekitarnya.
Fraksi Amanat Sejahtera DPRD NTT pun menyoroti kondisi sekolah tersebut. Hal itu dituangkan dalam pandangan umum Fraksi Amanat Sejahtera DPRD NTT terhadap Nota Keuangan atas Rancangan Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (RAPBD) Provinsi NTT Tahun Anggaran 2025.
"Fraksi menaruh prihatin mendalam terhadap sekolah SMA-SMK yang sudah didirikan oleh pemerintah tapi belum memiliki bangunan permanen, sehingga para guru dan siswa harus melaksanakan proses belajar mengajar pada bangunan yang tidak layak," kata Juru Bicara Fraksi Amanat Sejahtera, Rusding, dalam sidang paripurna di Ruang Sidang Utama DPRD NTT pada Senin (4/11/2024).
Fraksi gabungan Partai Amanat Nasional (PAN) dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) itu meminta kepada pemerintah untuk memperhatikan sekolah tersebut. Dewan juga mendorong pemerintah untuk memperhatikan kesejahteraan guru honorer yang mengabdikan diri pada sekolah-sekolah tersebut.
(iws/iws)