Fraksi Amanat Sejahtera DPRD Nusa Tenggara Timur (NTT) menyoroti kondisi Sekolah Menengah Kejuruan Negeri (SMKN) Restorasi di Pulau Komodo, Manggarai Barat. SMKN tersebut kondisinya tidak layak dan masih menggunakan gedung darurat.
Hal itu dituangkan dalam Pandangan Umum Fraksi Amanat Sejahtera Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Provinsi Nusa Tenggara Timur (DPRD NTT), terhadap Nota Keuangan atas Rancangan Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (RAPBD) Provinsi NTT Tahun Anggaran 2025.
Pandangan umum itu dibacakan Juru Bicara Fraksi Amanat Sejahtera, Rusding, dalam sidang paripurna di Ruang Sidang Utama DPRD NTT di Kota Kupang, Senin (4/11/2024).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sekolah yang dibangun sejak 2022 ini kondisinya memprihatinkan. Para siswa harus belajar di tengah gedung darurat.
"Fraksi berharap pemerintah dapat memperhatikannya dengan mengalokasikan anggaran untuk pembangunan ruang belajar mengajar serta gedung yang layak demi generasi anak didik kita yang berada di Pulau Komodo," terang Rusding.
"Fraksi menaruh prihatin mendalam terhadap sekolah SMA-SMK yang sudah didirikan oleh pemerintah tapi belum memiliki bangunan permanen, sehingga para guru dan siswa harus melaksanakan proses belajar mengajar pada bangunan yang tidak layak," sambungnya.
Oleh karena itu, fraksi gabungan Partai Amanat Nasional (PAN) dan Partai Keadila Sejahtera (PKS) itu meminta kepada pemerintah untuk memperhatikan sekolah dan tenaga pengajar.
"Oleh karena itu fraksi minta kepada pemerintah untuk mengalokasikan anggaran pembangunan gedung sekolah yang layak dan permanen demi masa depan anak didik kita. Demikian juga dengan nasib para guru honorer yang mengabdikan diri pada sekolah-sekolah tersebut," urai Rusding.
Diberitakan sebelumnya, SMKN Restorasi Pulau Komodo sangat memprihatinkan. Sekolah kejuruan itu terdiri dari tiga ruang kelas dan satu ruang guru. Tiang-tiang dan rangka lainnya, termasuk dindingnya, masih terbuat dari bambu. Sebagian dinding dan atap sekolah itu hanya menggunakan seng. Sementara lantai sekolah terbuat dari semen kasar.
"Itu (lantai) semen, tetapi sudah rusak, nggak bagus," ujar Wakil Kepala SMKN Restorasi Pulau Komodo, Saharil, Minggu (20/10/2024).
Ruang guru SMKN Restorasi Pulau Komodo itu juga terlihat miris. Ruang guru di sekolah itu terlihat bak lapak sederhana dengan lantai tanah dan tidak berdinding. Tempat duduk ruang guru terlihat sederhana terbuat dari bambu. Tak ada meja di ruang guru itu. Para guru tampak memangku laptop yang dipakai untuk bekerja.
SMKN Restorasi Pulau Komodo merupakan satu-satunya sekolah lanjutan tingkat atas di kawasan TN Komodo. Sekolah ini beroperasi mulai tahun ajaran 2022/2023. Saat ini memasuki tahun ketiga. Belum ada yang lulus dari sekolah tersebut.
Total ada sebanyak 148 siswa di SMKN Restorasi Pulau Komodo dari kelas XI sampai XII. Sebanyak 90 persen siswa berasal dari Pulau Komodo. Sisanya, siswa dari pulau-pulau di sekitarnya.
(hsa/hsa)