Ribuan orang masih tinggal di pos pengungsian di Flores Timur dan Sikka pascaerupsi Gunung Lewotobi Laki-laki. Banyak siswa yang juga menjadi korban bencana itu.
Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Suharyanto mengungkapkan anak-anak yang tinggal di pengungsian itu masih belum bisa sekolah. "Ini kami sedang upayakan anak-anak sekolah tetap sekolah," kata Suharyanto dalam konferensi pers di Flores Timur, NTT, Kamis (7/11/2024).
BNPB akan menyiapkan tenda di lokasi pengungsian yang bisa digunakan sebagai sekolah darurat. BNPB akan berkoordinasi dengan dinas pendidikan setempat agar proses belajar segera digelar.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Menko PMK dalam waktu dekat akan datang untuk memastikan anak-anak tetap belajar," ungkapnya.
BNPB mencatat, sampai saat ini sebanyak 4.461 orang masih tinggal di pos pengungsian di Flores Timur dan Sikka. Rinciannya, 663 orang di Desa Lewolaga, 662 pengungsi di Desa Bokang, dan 1.367 di Desa Konga. Adapun 1.709 pengungsi lainnyaa tinggal di tiga lokasi pengungsian di Sikka.
Ratusan rumah warga rusak diterjang material erupsi. Belasan bangunan sekolah di sana juga rusak. Sampai saat ini, aktivitas belajar di daerah terdampak erupsi masih diliburkan.
(dpw/gsp)