Akses ke Gunung Lewotobi Laki-laki Makin Sulit, Logistik Dikirim via Laut-Darat

Flores Timur

Akses ke Gunung Lewotobi Laki-laki Makin Sulit, Logistik Dikirim via Laut-Darat

Daniel Pekuwali - detikBali
Selasa, 05 Nov 2024 09:57 WIB
Gunung Lewotobi Laki-Laki mengeluarkan asap vulkanik terlihat dari Kecamatan Ile Bura, Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur, Senin (4/11/2024). Badan Pencarian dan Pertolongan atau Basarnas yang berbasis di Kabupaten Maumere menyatakan data korban meninggal dunia akibat erupsi Gunung Lewotobi Laki-Laki  per Senin 4 November 2024 pukul 11.51 Wita berjumlah 10 orang. ANTARA FOTO/Pemulet Paul/sgd/tom.
Gunung Lewotobi Laki-Laki mengeluarkan asap vulkanik terlihat dari Kecamatan Ile Bura, Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur, Senin (4/11/2024). (Foto: ANTARA FOTO/Pemulet Paul)
Flores Timur -

Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Praktikno mengungkapkan akses menuju lokasi bencana erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki di Flores Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT), semakin sulit. Sebab, empat bandara ditutup dan beberapa akses jalan masih dipenuhi material vulkanik.

"Memang akses ke sana (Gunung Lewotobi Laki-laki), semakin sulit sekarang ini, ada empat bandara yang ditutup, masih belum bisa operasional," kata Pratikno saat konferensi pers bersama BNPB, Selasa (5/11/2024).

Gunung Lewotobi Laki-laki meletus pada Minggu (3/11) tengah malam hingga Senin diri hari. Erupsi memuntahkan lahar panas, pasir, dan batu yang mengakibatkan sejumlah rumah warga rusak dan terbakar.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sebanyak 10 orang dilaporkan tewas, enam di antaranya adalah sekeluarga yang rumah mereka tertimpa batu lontaran dari gunung api tersebut. Ribuan orang dievakuasi ke lokasi pengungsian.

Pratikno menegaskan, dengan kondisi di lapangan yang semakin sulit, distribusi logistik untuk korban bencana difokuskan lewat jalur laut dan darat.

ADVERTISEMENT

"Kami berusaha terus mengaktifkan jalur-jalur logistik ini agar tidak semakin mempersulit masyarakat," ungkap mantan Menteri Sekretaris Negara ini.

Saat ini, kata dia, Kepala BNPB dan rombongan dari pemerintah pusat masih dalam perjalanan ke Flores Timur. Pemenuhan kebutuhan dasar para pengungsi menjadi hal yang paling mendesak.




(dpw/gsp)

Hide Ads