Tiga bandara tak beroperasi akibat meletusnya Gunung Lewotobi Laki-laki di Flores Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT). Tiga bandara itu adalah Bandara Soa di Kabupaten Ngada, Bandara H Hasan Aroeboesman di Kabupaten Ende, dan Bandara Gewayantana Larantuka, Flores Timur.
"Untuk bandara yang terdampak ada tiga yaitu di Soa, Ende, dan Larantuka. Kami masih mintakan surat Notam (Notice to Airmen) ke Kantor Otoritas Bandar Udara Wilayah IV Denpasar, Bali," ujar Legal, Compliance & Stakeholder Relation PT Angkasa Pura Indonesia, Ngurah Yudi, Senin (4/11/2024).
Terkait informasi Bandara Frans Seda Maumere, Kabupaten Sikka, yang tidak beroperasi selama beberapa bulan ini, Yudi belum bisa memastikan. Sebab, mereka masih mengeceknya ke Dinas Perhubungan NTT.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Terkait dengan penerbangan ke sana kami belum tahu, bagaimana kondisinya juga, karena kami harus tanya ke Dinas Perhubungan soal bandara mana saja yang terdampak, tapi data kami yang ter-cancel hanya tiga bandara saja itu," jelas Yudi.
Yudi mengatakan tiga bandara tersebut resmi tak beroperasi sejak hari ini. Namun, mereka juga masih menunggu Notam atau surat pemberitahuan dari bandara masing-masing dan Kantor Otoritas Bandar Udara Wilayah IV Denpasar, Bali.
Dia memastikan aktivitas penerbangan di Bandara El Tari Kupang masih normal seperti biasanya. Namun,rute ke Ende, Ngada, dan Flores Timur, maupun sebaliknya sudah dibatalkan.
"Aktivitas di sini (Bandara El Tari Kupang) masih aman dan normal seperti biasanya. Cuma tiga bandara tersebut saja yang tidak ada aktivitas," pungkas Yudi.
(hsa/dpw)