Ratusan Gempa Tercatat Sebelum Gunung Lewotobi Laki-laki Erupsi

Flores Timur

Ratusan Gempa Tercatat Sebelum Gunung Lewotobi Laki-laki Erupsi

Tim detikBali - detikBali
Senin, 04 Nov 2024 13:49 WIB
Erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki di Flores Timur, NTT, Minggu (3/11/2024). (Istimewa)
Foto: Erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki di Flores Timur, NTT, Minggu (3/11/2024). (Istimewa)
Flores Timur -

Gunung Lewotobi Laki-laki di Flores Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT), erupsi sejak Minggu (3/11/2024) tengah malam hingga Senin (4/11/2024) dini hari. Sebelum erupsi tadi malam, Badan Geologi mencatat adanya gempa vulkanik dalam (VA) pada 1 November sejak pukul 00.00 Wita sampai 23.00 Wita sebanyak 112 kali sedangkan vulkanik dangkal (VB) 17 kali.

"Jika dibandingkan dengan hari-hari sebelumnya yang hanya berkisar 10-12 kali vulkanik dalamnya dalam 1 hari. Hal ini terdapat indikasi suplai yang cukup besar dari dalam tubuh Gunung api Lewotobi Laki-laki," jelas Kepala Badan Geologi Muhammad Wafid dalam siaran pers, Senin.

Sementara pada periode 23-31 Oktober 2024, tercatat 35 kali gempa letusan, 20 kali gempa hembusan, 75 kali gempa harmonik, 1 kali low frequency, 40 kali gempa vulkanik dangkal, 72 kali gempa vulkanik dalam, 15 kali gempa tektonik lokal, 46 kali gempa tektonik jauh, dan 2 kali getaran banjir.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sebelumnya, pemerintah daerah telah menetapkan status tanggap darurat bencana erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki. Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari, mengungkapkan, dengan status darurat bencana itu, regu penyelamat akan memfokuskan pencarian korban. Status tanggap darurat bencana itu berlaku hingga 31 Desember 2024.

"Akan kami fokuskan pada pencarian korban," kata Muhari dalam konferensi pers secara virtual, Senin (4/11/2024).

ADVERTISEMENT

Sejauh ini, 10 orang dilaporkan tewas akibat bencana itu. Sembilan korban telah dievakuasi, sementara satu lainnya masih terjebak di reruntuhan bangunan.

Pencarian masih terus dilakukan. BNPB mengimbau masyarakat untuk melaporkan jika ada anggota keluarga mereka yang hilang.

Sesuai rekomendasi PVMBG, masyarakat diimbau tak beraktivitas pada radius 7 kilometer dari puncak gunung. Aktivitas yang diperbolehkan adalah proses pencarian dan evakuasi korban.

"Tapi kami dapat laporan secara visual, banyak warga yang kembali ke radius bahaya untuk mengecek rumah mereka," ungkap Muhari.




(nor/gsp)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads