Penampakan matahari di atas langit Bima, Nusa Tenggara Barat (NTB), tampak berbeda pada Jumat (1/11/2024) siang. Ada garis melingkar menyerupai cincin pelangi yang mengelilingi matahari.
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Bima menjelaskan sinar putih berbentuk melingkar yang muncul di sekitar matahari itu sebagai fenomena halo. "Fenomena halo ini disebabkan oleh kristal-kristal es yang terbentuk di awan cirrus pada ketinggian 5-10 kilometer," ucap parakirawan BMKG Bima, Ni Luh Jenitha Asdia Putri, Jumat siang.
Jenitha mengungkapkan proses tersebut terjadi ketika cahaya matahari dipantulkan atau dibiaskan oleh permukaan es berbentuk prisma. Cahaya pun terpecah menjadi beberapa warna, mirip dengan pelangi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Fenomena halo dapat muncul sebagai lingkaran penuh dengan bingkai warna-warni atau setengah lingkaran yang berpusat pada matahari," ungkapnya.
Jenitha menegaskan fenomena tersebut merupakan kejadian alam biasa dan tidak berkaitan dengan tanda cuaca ekstrem. Ia mengimbau warga Bima untuk tidak perlu khawatir atau terpengaruh oleh mitos yang berkembang terkait fenomena tersebut.
"Biasanya, halo akan menghilang setelah beberapa saat saat matahari memanaskan partikel air yang sangat dingin di awan cirrus," pungkasnya.
Baca juga: Pemain Tunggal Sleeper Bus Rute Bima-Mataram |
(iws/iws)