Muncul fenomena alam berupa matahari terlihat dikelilingi bulatan seperti cincin di langit Labuan Bajo, Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur (NTT), Jumat (1/11/2024).
Fenomena alam itu muncul di langit persis di atas Gereja St. Petrus Sernaru, Labuan Bajo. Kemunculan fenomena alam itu saat berlangsungnya penahbisan Uskup pertama Labuan Bajo Monsinyur (Mgr) Maksimus Regus di gereja tersebut.
Munculnya fenomena alam itu menjadi pembicaraan warga dan viral di media sosial. Ada yang mengaitkan fenomena alam itu dengan peristiwa sakral penahbisan Uskup Labuan Bajo.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kepala Stasiun Meteorologi Komodo Maria Patricia Christin Seran menjelaskan matahari terlihat dikelilingi bulatan seperti cincin di langit merupakan fenomena alam yang biasa. Fenomena alam itu disebut 'halo'.
"Fenomena alam yang terjadi hari ini di atas langit Labuan Bajo ketika matahari terlihat dikelilingi bulatan seperti cincin adalah 'halo'. Fenomena ini adalah peristiwa alam biasa seperti halnya pelangi," kata Maria.
Ia menjelaskan halo adalah fenomena optik berupa lingkaran cahaya di sekitar matahari yang merupakan pembiasan sinar matahari oleh awan tinggi.
Halo merupakan fenomena optik yang menampilkan bentuk cincin di sekitar sumber cahaya, disebabkan adanya pembelokan cahaya oleh kristal es di lapisan awan tinggi yakni awan Cirrus.
"Awan ini berada pada ketinggian 5-10 kilometer dari permukaan bumi. Karena ketinggiannya (suhu dingin di bawah 0 derajat celcius) awan ini membentuk butiran lembut kristal es berbentuk prisma. Cahaya matahari direfleksikan dan dibiaskan oleh permukaan es yang berbentuk batang atau prisma sehingga sinar matahari menjadi terpecah ke dalam beberapa warna dan dipantulkan kearah tertentu, sama seperti pada pelangi," jelas Maria.
Ia mengatakan fenomena ini sering terlihat pada siang hari, ketika kondisi cuaca mendukung dan awan cirrus hadir di langit. Kondisi ini menghasilkan efek visual yang menakjubkan tanpa dampak berbahaya bagi pengamat.
(dpw/nor)