Direktur Human Capital Bulog, Sudarsono Hardjosoekarto, memastikan stok beras di Nusa Tenggara Timur (NTT) aman dan bisa menjawab kebutuhan warga hingga akhir. Sebab kapasitas gudang Bulog di NTT bisa menampung 2.000 ton beras.
"Aman untuk stoknya karena kapasitas gudang kami itu 2.000 ton," ujar Sudarsono seusai pelaksanaan kegiatan program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) di Kantor Desa Oinlasi, Kecamatan Mollo Selatan, Kabupaten Timor Tengah Selatan (TTS), NTT, Selasa (8/10/2024).
Sudarsono mengatakan bila stok beras kurang, maka akan terus disuplai dari gudang terdekat maupun dari Surabaya dan Makassar. Cadangan beras, Sudarsono berujar, itu dinamis yang disesuaikan berdasarkan permintaan masyarakat.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Tidak perlu khawatir, kami pastikan kalau kurang pasti selalu ada tambahan stok beras dari Surabaya dan Makassar," kata Sudarsono.
Sudarsono menjelaskan Bulog juga memfokus pada pengentasan stunting di NTT, salah satunya adalah di Kabupaten TTS. Sebab, TTS merupakan daerah dengan indeks prevalensi stunting tertinggi urutan ke tiga secara nasional.
Menurut Sudarsono, Bulog memberikan makanan tambahan berupa beras fortivit yang merupakan beras unggulan Bulog yang diyakini bisa mengintervensi kondisi gizi dan kesehatan anak.
(dpw/nor)