19 Sapi Milik Warga Flores Timur Mati Mendadak, Perut Penuh Pasir

19 Sapi Milik Warga Flores Timur Mati Mendadak, Perut Penuh Pasir

Sui Suadnyana, Yurgo Purab - detikBali
Rabu, 02 Okt 2024 15:59 WIB
Salah satu sapi milik warga Desa Tegal Badeng Timur, Kecamatan Negara, Kabupaten Jembrana, Bali yang mati mendadak pada Selasa (6/2/2024) pagi.
Foto: Ilustrasi sapi mati. (Dok. detikBali)
Flores Timur -

Sebanyak 19 sapi milik warga Desa Pululera, Kecamatan Wulanggitang, Flores Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT), mendadak mati. Belum diketahui penyebab kematian sapi tersebut.

"Keluhan warga, sapi itu perutnya mengencang dan kotorannya hitam. Belum diketahui penyebabnya," kata Kepala Desa (Kades) Pululera, Paulus Sony Sang Tukan, kepada detikBali, Rabu (2/10/2024).

Paulus menduga sapi milik warga di lereng Gunung Lewotobi laki-laki itu makan rumput yang terkontaminasi belerang atau abu vulkanik. "Memang semua sapi terlambat diambil tindakan," ungkapnya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kepala Pelaksana (Kalaksa) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Flores Timur, Fredy Moat Aeng, mengatakan sapi yang mati sudah dibedah. "Begitu dibelah dilihat perutnya pasir semua," kata Fredy.

Fredy berharap ada kerja sama lintas sektor dalam penanganan bencana erupsi Lewotobi tersebut. Misalnya, ternak warga yang terdampak bisa direlokasi ke tempat lain untuk sementara waktu.

Fredy mengatakan saat ini erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki terus terjadi hingga Rabu (2/10/2024). Erupsi, kata Fredy, membawa dampak sosial, baik di bidang pendidikan, kesehatan hingga pertanian dan peternakan.

"Menurunnya aktivitas warga khususnya petani dan peternak sehingga berdampak pada ekonomi," imbuhnya.

Hingga siang tadi, terjadi erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki pukul 10.12 Wita dengan tinggi kolom abu kurang lebih 600 meter di atas puncak. Petugas Pos Pengamatan Gunung Api (PGA), Emanuel Rofinus Bere, mengatakan kolom abu dengan intensitas tebal condong ke arah barat daya dan barat.

"Erupsi ini terekam di seismograf dengan amplitudo maksimum 7,4 milimeter dan durasi sementara kurang lebih 9 menit 20 detik," terang Emanuel.




(gsp/)

Hide Ads