Paus Pilot yang Mati Terdampar di Alor Dikubur

Paus Pilot yang Mati Terdampar di Alor Dikubur

I Wayan Sui Suadnyana, Yufengki Bria - detikBali
Minggu, 08 Sep 2024 18:40 WIB
Polisi bersama warga saat mengubur 17 paus pilot mati terdampar di Pantai Pureman, Kabupaten Alor, NTT. (Dok. UPTD Pengelola Taman Perairan Kepulauan Alor dan Laut Sekitarnya)
Foto: Polisi bersama warga saat mengubur 17 paus pilot mati terdampar di Pantai Pureman, Kabupaten Alor, NTT. (Dok. UPTD Pengelola Taman Perairan Kepulauan Alor dan Laut Sekitarnya)
Alor -

Polisi beserta warga Dusun I, Desa Purnama, Kecamatan Pureman, menguburkan sebanyak 17 paus pilot yang mati terdampar di Pantai Pureman, Kabupaten Alor, Nusa Tenggara Timur (NTT). Belasan mamalia laut itu dikubur pada Sabtu (7/9/2024).

"Ada 17 ekor yang sudah dikubur di sekitaran lokasi kejadian," ujar Kepala Unit Pelaksana Tugas Daerah (UPTD) Pengelola Taman Perairan Kepulauan Alor dan Laut Sekitarnya, Saleh Goro, kepada detikBali, Minggu (8/9/2024).

Saleh menjelaskan, sesuai informasi yang diperoleh pada Jumat (6/9/2024), diperkirakan paus yang mati itu berjumlah lebih dari 50 ekor. Namun, saat polisi bersama aparat desa dan warga Desa Purnama mengecek, hanya ditemukan 17 ekor.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sebagian paus pilot masih terapung di tengah laut. Kemudian, ada yang sudah terseret arus pada malam itu. Saleh berujar tim kesulitan untuk mengevakuasinya lantaran kondisi laut kurang bersahabat.

Menurut Saleh, sebelum dilakukan penguburan, polisi juga sudah mengambil sampelnya untuk diserahkan ke UPTD Pengelola Taman Perairan Kepulauan Alor dan Laut Sekitarnya. Sampel itu selanjutnya dikirim ke Denpasar, Bali, untuk dilakukan penelitian terkait penyebab kematiannya.

"Kami menyampaikan terima kasih kepada pihak kepolisian Alor, warga, dan aparat desa yang sudah membantu proses penanganan mamalia yang terdampar di Pantai Pureman," ujar Saleh.

Sebelumnya, Kepala Balai Kawasan Konservasi Perairan Nasional (BKKPN) Kupang, Imam Fauzi, mengungkap jenis ikan besar yang mati terdampar di Pantai Pureman, Kabupaten Alor, NTT, adalah paus pilot (Globicephala macrorhynchus). Sebelumnya, ikan tersebut viral dinarasikan sebagai lumba-lumba.

"Sesuai laporan yang kami terima jenisnya adalah paus pilot," ungkap Imam kepada detikBali, Sabtu (7/9/2024).

Imam menjelaskan BKKPN belum mengetahui pasti penyebab kematian 50 mamalia laut itu. BKKPN Kupang, Imam berujar, akan mengambil sampelnya untuk diuji di laboratorium di Denpasar agar bisa mengetahui penyebab kematiannya lebih lanjut.

Menurut Imam, kondisi wilayah dan perairan di sana cukup sulit dijangkau sehingga BKKPN Kupang berkoordinasi dengan Polres Alor untuk melakukan identifikasi awal. Termasuk mendata dan memastikan kondisinya di lokasi kejadian secara langsung.

"Hasil pendataan awal akan menjadi dasar untuk penanganan lanjutan dari pihak UPTD Pengelola Taman Perairan Kepulauan Alor dan BPSPL Denpasar Kementerian Kelautan dan Perikanan," jelas Imam.

BKKPN Kupang, Imam melanjutkan, mengimbau kepada warga setempat agar tidak mengambil bagian apa pun dari paus tersebut. Ini untuk mencegah hal-hal tidak diinginkan akibat dari kematian yang belum diidentifikasi.

"Untuk penanganan selanjutnya akan disampaikan setelah identifikasi awal," tandas Imam.




(iws/gsp)

Hide Ads