Perjalanan Misa ke Dili yang Dituntun Tuhan

Perjalanan Misa ke Dili yang Dituntun Tuhan

Yufengki Bria - detikBali
Kamis, 05 Sep 2024 12:57 WIB
Tabita Olbata (64), seorang umat Khatolik dari Stasi Santo Markus Kaniti saat ditemui detikBali di kediamannya di Desa Penfui Timur, Kecamatan Kupang Tengah, Kabupaten Kupang, NTT. (Yufengki Bria/detikBali).
Foto: Tabita Olbata (64), seorang umat Katolik dari Stasi Santo Markus Kaniti, di rumahnya di Desa Penfui Timur, Kecamatan Kupang Tengah, Kabupaten Kupang, NTT. (Yufengki Bria/detikBali).
Kupang -

Mata Tabita Olbata hanya tertuju pada layar telepon genggamnya sejak pukul 08.00 Wita, Kamis (5/9/2024). Perempuan yang tinggal di RT 31, RW 10, Dusun 5, Desa Penfui Timur, Kecamatan Kupang Tengah, Kabupaten Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT), sangat fokus melihat kegiatan Paus Fransiskus dalam perjalanan Apostolik di Jakarta.

Tabita sesekali mengusap matanya saat pemimpin umat Katolik itu menyapa umatnya. Air mata perempuan berusia 64 tahun itu tumpah kala warga berbondong-bondong meminta pemberkatan kepada Paus yang bernama Jorge Mario Bergoglio itu.

"Saya sangat terharu sekali saat menonton video Bapak Paus Fransiskus di HP," ujar Tabita saat kepada detikBali di rumahnya, Kamis (5/9/2024).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Paus Fransiskus melakukan perjalanan Apostolik ke empat negara yakni Indonesia, Papua Nugini, Timor Leste, dan Singapura. Paus tiba di Indonesia pada Selasa (3/9/2024).

Tabita tak sabar bertemu dengan Paus Fransiskus. Bukan bertemu di acara Misa Akbar yang akan digelar di Stadion Utama Gelora Bung Karno pada sore ini, ibu enam anak itu mendapatkan kesempatan untuk mengikuti ibadah di Lapangan Tasitolu, Dili, Timor Leste.

Tabita termasuk yang beruntung bisa mengikuti misa di Dili setelah lolos seleksi di Paroki Santo Yoseph Pekerja Penfui. Tak semua umat Katolik beruntung bisa mengikuti ibadah itu karena dari puluhan pendaftar hanya dia dan seorang tetangganya yang bisa berangkat.

Tabita lalu menyiapkan diri agar bisa mengikuti misa di Dili sejak Agustus 2024. Dia membuat paspor, menyiapkan uang transportasi, hingga makan dan minum selama di negara tetangga tersebut.

Tabita telah menyiapkan uang US$ 100 untuk keperluannya selama di Dili. Keluarga juga mendukungnya agar bisa beribadah bersama Paus Fransiskus. "Anak-anak saya juga turut mendukung dengan mempersiapkan uang," tuturnya.

Tabita sangat senang bisa ikut misa yang digelar di Lapangan Tasitolu. Dia tak masalah meski harus berjalan kaki sekitar lima kilometer dari penginapan untuk menuju lapangan tersebut.

Tabita meyakini keberangkatannya ke Dili pada Senin (9/9/2024) pagi itu dituntun oleh Tuhan. "Saya tidak takut karena ini saya berjalan dengan Tuhan," terangnya.

Kepala Kantor Imigrasi Kelas II TPI Atambua, Indra Maulana, mengatakan pemohon paspor di Kantor Imigrasi Kelas II TPI Atambua, NTT, meningkat tiga kali lipat menjelang kunjungan Paus Fransiskus ke Timor Leste. Pemimpin Takhta Suci Vatikan itu akan berkunjung ke Timor Leste pada 9-11 September mendatang.

"Untuk permohonan paspor mengalami tren peningkatan tiga kali lipat," ujar Indra kepada detikBali, Rabu (4/9/2024).

Indra menjelaskan tren peningkatan pemohon paspor di Kantor Imigrasi Kelas II TPI Atambua terjadi sejak Mei hingga akhir Juli 2024. Pemohon sudah mengalami penurunan sejak Agustus hingga awal September.

"Biasanya kalau normalnya dalam sehari itu cuma 20 pemohon saja, tetapi sejak Mei hingga Juli itu meningkat, yaitu 50-70 pemohon," jelas Indra.




(nor/nor)

Hide Ads