Antrean Horor gegara BBM Langka di Labuan Bajo

Antrean Horor gegara BBM Langka di Labuan Bajo

Ambrosius Ardin - detikBali
Kamis, 15 Agu 2024 16:04 WIB
Antrean panjang kendaraan di SPBU di Kampung Tengah, Labuan Bajo. (Ambrosius Ardin)
Foto: Antrean panjang kendaraan di SPBU di Kampung Tengah, Labuan Bajo. (Ambrosius Ardin/detikBali)
Manggarai Barat -

Antrean horor akibat kelangkaan bahan bakar minyak (BBM) kembali terjadi di Labuan Bajo, Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur (NTT). Bahkan, antrean mencapai lima kilometer terlihat di sejumlah SPBU di Labuan Bajo beberapa hari terakhir. Ada sopir yang harus antre hingga tiga hari untuk bisa mendapatkan BBM.

"Sulit dapat BBM berapa hari terakhir. Antre lama di SPBU," kata Adrianus Par, salah satu sopir yang mengantre di salah satu SPBU di Labuan Bajo, Kamis (15/8/2024).

Tak sedikit kendaraan harus membeli BBM eceran dengan harga mahal di pinggir jalan di Kota Labuan Bajo. Pertalite eceran di pinggir jalan dijual dengan harga Rp 30 ribu per botol air mineral ukuran 1,5 liter.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"BBM langka di Labuan Bajo. Saya beli eceran harganya mahal," ujar Karmo, salah satu tukang ojek di Labuan Bajo.

Area Manager Communication, Relation & CSR PT Pertamina Patra Niaga Regional Jatimbalinus Ahad Rahedi menjelaskan kelangkaan BBM di Labuan Bajo disebabkan adanya kendala pada jalur distribusi BBM.

ADVERTISEMENT

Adapun kendala pada jalur distribusi BBM itu disebabkan adanya perbaikan jalan di jalur lintas Ruteng-Labuan Bajo, khususnya di daerah Cireng. Adapun BBM di Labuan Bajo dipasok dari Depot Reo di Kabupaten Manggarai.

"Pada perbaikan jalan lintas Flores di daerah Cireng tersebut diberlakukan mekanisme buka tutup jalan per 2-3 jam dan kondisi jalan yang menjadi licin setelah hujan lebat. Ini mengakibatkan beberapa mobil tanki bermuatan maupun kosong mengalami keterlambatan ke SPBU maupun kembali ke Depot," jelas Ahad dalam keterangan tertulisnya kepada detikBali, Kamis.

Antrean panjang di SPBU juga disebabkan adanya peningkatan konsumsi untuk BBM subsidi maupun nonsubsidi imbas dari tingkat kunjungan wisata yang cukup tinggi ke Labuan Bajo saat ini. Kondisi ini diprediksi terjadi sampai September mendatang, baik untuk transportasi darat maupun kapal wisata.

Pertamina, Ahad melanjutkan, sudah melakukan sejumlah upaya mengatasi kelangkaan BBM di Labuan Bajo. Pertamina melakukan monitoring stok dan penjadwalan lebih awal pengiriman BBM di SPBU di Labuan Bajo. Pertamina juga berkoordinasi dengan Polres Manggarai Barat untuk penertiban antrean di SPBU bersama pengawas SPBU untuk mengatur antrean.

"Antara lain dengan cara memprioritaskan pengisian ke konsumen kendaraan dan meminimalisasi pengisian ke konsumen nonkendaraan," kata Ahad.

Pertamina juga mengaktifkan skema alternatif jalur supply dari Terminal BBM (TBBM) Bima, NTB. Pertamina juga mengirimkan armada mobil tangki perbantuan dari TBBM Ende dan TBBM Maumere untuk percepatan pengiriman BBM dari dan menuju SPBU di Labuan Bajo.

"Saat ini terdapat sekitar 6-7 mobil tangki per hari yang mendistribusikan BBM ke Labuan Bajo dan akan diupayakan penambahan kembali armada mobil tangki untuk pengiriman-pengiriman berikutnya selama proyek perbaikan jalan masih berlangsung," beber Ahad.

"Pertamina menjamin ketersediaan stok BBM aman dan mencukupi kebutuhan masyarakat serta mengimbau kepada masyarakat untuk tetap tenang, tidak melakukan panic buying dan membeli BBM sesuai kebutuhan," tandas Ahad.

Kelangkaan BBM di Labuan Bajo sebelumnya juga terjadi pada awal Juli 2024. Kondisinya sama seperti yang terjadi saat ini. Ada sopir yang harus menginap di SPBU untuk bisa mendapatkan BBM. Angkutan wisata di darat maupun kapal wisata turut menjadi terdampak kelangkaan BBM. Penyebab kelangkaan saat itu juga disebabkan karena kerusakan jalan di daerah Cireng, ruas jalan Ruteng-Labuan Bajo.




(hsa/hsa)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads