Mengenal Kampung Melo di NTT, Suhunya Bisa 10 Derajat Celcius

Mengenal Kampung Melo di NTT, Suhunya Bisa 10 Derajat Celcius

Zahwadiva Sosiawan Putri - detikBali
Rabu, 14 Agu 2024 11:34 WIB
kampung melo di labuan bajo, flores
Kampung Melo. Foto: Faela Shafa
Manggarai Barat -

Nusa Tenggara Timur (NTT) menjadi salah satu destinasi wisata favorit di Indonesia dan dunia. Jika liburan ke NTT, jangan hanya pelesiran di pantainya. detikers bisa menjelajahi desa adat di sana.

Salah satunya Kampung Melo di Kabupaten Manggarai Barat. Yuk simak informasi lengkap mengenai Kampung Melo yang dirangkum dari berbagai sumber berikut ini.

Tentang Kampung Melo

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Nusa Tenggara Timur memiliki beragam destinasi wisata yang menarik. Salah satunya di Kampung Buday Melo di Desa Liang Ndara.Nusa Tenggara Timur memiliki beragam destinasi wisata yang menarik. Salah satunya di Kampung Buday Melo di Desa Liang Ndara. Foto: Agung Pambudhy

Kampung Budaya Compang To'Melo atau Kampung Melo diresmikan sebagai desa wisata pada 1993. Desa Compang To'e Melo berasal dari kata 'Melo' yang artinya pergi terlebih dahulu dan 'To'e' merupakan nama suku di Kampung Melo.

ADVERTISEMENT

Desa Kampung Melo berada di ketinggian 624 merdeka di atas permukaan laut (mdpl). Desa ini letaknya tidak jauh dari Labuan Bajo dan dihuni oleh 1.800 suku asli Manggarai NTT.

Sebagian besar warga Kampung Budaya Compang To'e Melo bekerja sebagai petani. Selain itu, penduduk kampung juga mahir dalam berbagai kerajinan tangan, seperti tenun songket, keranjang, topi, dan compang yang merupakan peci khas Manggarai. Di Kampung Budaya Compang To'e Melo, ada produk makanan seperti kopi NTT khas dan gula aren.

Keindahan Kampung Melo

Nusa Tenggara Timur memiliki beragam destinasi wisata yang menarik. Salah satunya di Kampung Buday Melo di Desa Liang Ndara.Nusa Tenggara Timur memiliki beragam destinasi wisata yang menarik. Salah satunya di Kampung Buday Melo di Desa Liang Ndara. Foto: Agung Pambudhy

Pertama-tama, Kampung Melo adalah tempat terbaik untuk mengakses hamparan alam yang mencakup dataran rendah Labuan Bajo dan laut serta pulau-pulau kecil yang indah di sekitarnya. Kampung ini berada di ketinggian, sehingga dapat memuaskan hasrat seseorang untuk menikmati keindahan dan manisnya alam Flores Barat.

Kampung Melo memiliki suhu antara 20-10 derajat Celcius dan iklimnya yang alami membuatnya nyaman dan sejuk.

Masyarakat yang ramah di Kampung Melo juga menjadi daya tarik tersendiri. Mereka sangat ramah terhadap mereka yang berkunjung. Jadi Anda tidak perlu khawatir jika mereka akan bertanya atau bertegur sapa dengan Anda.

Tarian Caci Khas Kampung Melo

Nusa Tenggara Timur memiliki beragam destinasi wisata yang menarik. Salah satunya di Kampung Buday Melo di Desa Liang Ndara.Nusa Tenggara Timur memiliki beragam destinasi wisata yang menarik. Salah satunya di Kampung Buday Melo di Desa Liang Ndara. Foto: Agung Pambudhy

Tari caci adalah tarian perang tradisional dari wilayah Manggarai Barat. Bahasa daerah 'ca' berarti satu dan 'ci' berarti ujian. Ini awalnya digunakan untuk menyelesaikan perselisihan satu lawan satu antara dua pria yang memperebutkan seorang perempuan.

Tarian ini ditarikan oleh laki-laki dan sekarang beralih fungsi menjadi permainan rakyat yang dipentaskan selama upacara adat, perayaan tahun baru, pesta panen, atau saat menyambut tamu ke acara.

Tari caci menggunakan pecut dan tameng. Pecut melambangkan kejantanan dan tameng melambangkan perlindungan. Ujung pecut terbuat dari ekor kerbau sebagai bahan utama, dan tameng terbuat dari kulit kerbau.

Kerbau dipilih karena sangat dekat dan memiliki peran penting dalam kehidupan sehari-hari masyarakat Kampung Melo, yaitu sebagai tenaga pembajak sawah. Warga Manggarai diharapkan memiliki sifat pekerja keras dan penyabar dari kerbau.

Artikel ini ditulis oleh Zahwadiva Sosiawan Putri, peserta Magang Bersertifikat Kampus Merdeka di detikcom.




(nor/nor)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads