Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Kelas III Labuan Bajo mengungkap penyebab kapal cepat (speedboat) Refviero terbalik di perairan Taman Nasional (TN) Komodo, Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur (NTT). Speedboat itu terbalik akibat kuatnya arus laut.
Kepala KSOP Labuan Bajo Stephanus Risdianto mengatakan kuatnya arus di lokasi kejadian dipicu pasang surut air laut. Stephanus membantah informasi yang menyebutkan jika kapal cepat yang mengangkut sebanyak16 wisatawan itu tenggelam, tetapi terbalik.
"Pada saat mendekati Pink Beach 1 terjadi arus kuat akibat pasang surut dan terjadi pusaran yang memutar badan kapal sehingga kapal miring dan terbalik, namun tidak tenggelam," kata Stepanus seusai mengevakuasi sejumlah penumpang speedboat itu ke Labuan Bajo.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Saat insiden itu terjadi, jelas dia, sebagian penumpang melompat ke air. Penumpang yang lain bertahan di bagian badan kapal yang masih mengapung. "Semua kru dan penumpang selamat. Tidak ada yang terluka," kata Stephanus.
Menurut Stephanus, kru dan penumpang ditolong dan dievakuasi ke pantai oleh kapal wisata lain yang melintas di dekat lokasi kejadian. Sementara kapal cepat telah ditarik dan dikandaskan di pinggir pantai sehingga tidak mengganggu alur pelayaran.
Stephanus memastikan penumpang speedboat tak trauma dengan insiden itu. Sebanyak 13 wisatawan melanjutkan perjalanan wisatanya ke Pulau Komodo menggunakan kapal wisata pengganti.
Hanya tiga orang yang kembali ke Labuan Bajo bersama Emergency Response Team karena mengejar pesawat sore di Bandara Komodo untuk berangkat ke destinasi lainnya.
Stephanus memastikan speedboat Refviero itu sudah mengantongi surat persetujuan berlayar (SPB) dari KSOP Labuan Bajo. Sebelum terbalik, kapal cepat itu berangkat dari Pelabuhan Marina Waterfront Labuan Bajo menuju Pulau Komodo.
(nor/gsp)