Dua jemaah haji asal Kabupaten Bima, Nusa Tenggara Barat (NTB), meninggal dunia. Sementara itu, dua orang lainnya masih sakit dan menjalani perawatan medis di rumah sakit, Jeddah, Arab Saudi.
"Ya, dua orang (jemaah haji) dari Kabupaten Bima meninggal. Dua orang masih dirawat di Jeddah," ungkap Kepala Sub Bagian Tata Usaha Kantor Kemenag Kabupaten Bima, Muhammad Syafi'i, kepada detikBali, Selasa (9/7/2024).
Syafi'i mengungkapkan jemaah haji pertama yang meninggal di Tanah Suci bernama Sarujin Abubakar Ismail (80). Warga Desa Baralau, Kecamatan Monta, itu tergabung dalam kelompok terbang (kloter) 08 dari embarkasi NTB.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Meninggal saat akan pulang kembali ke Tanah Air pada Selasa (2/7/2024) seminggu yang lalu dan dikuburkan juga di sana pada hari yang sama," kata Syafi'i.
Ia menerangkan Sarujin tiba-tiba lemas saat hendak dipulangkan ke Tanah Air. Menurutnya, pria lanjut usia itu juga sempat dilarikan ke rumah sakit meski nyawanya tidak dapat ditolong. "Almarhum ada riwayat sakit asma dan stroke," imbuhnya.
Jemaah haji kedua asal Kabupaten Bima adalah seorang perempuan bernama Nurmi Hasan Ndua. Perempuan berusia 76 tahun itu adalah warga Desa Sakuru, Kecamatan Monta. Ia meninggal di RS Medan, Sumatera Utara (Sumut) pada Senin (8/7/2024).
Menurut Syafi'i, Nurmi mengembuskan napas terakhir saat transit di Bandara Kualanamu Medan dalam perjalanan pulang dari Madinah, Arab Saudi, menuju Lombok, NTB. Menurutnya, Nurmi memiliki riwayat penyakit radang paru-paru.
"Jemaah yang wafat kedua (Nurmi Hasan) ini tergabung dalam kloter 12 yang dipulangkan pada Minggu ( 7/7/2024) kemarin," imbuhnya.
Syafi'i menuturkan kepulangan dua jemaah haji asal Kabupaten Bima lainnya ditunda lantaran sedang sakit. Dua jemaah haji yang masih sakit itu masing-masing bernama Arinah asal Kecamatan Ambalawi dan Rami Selo asal Kecamatan Donggo.
"Untuk pemulangan dua jamaah yang sakit ini, kami masih menunggu informasi lanjutan dari Kanwil Kemenag NTB," ujarnya.
Syafi'i menyebutkan jumlah jemaah haji asal Kabupaten Bima tahun ini sebanyak 334 orang. Rinciannya, 244 jemaah dan dua petugas haji daerah (PHD) tergabung dalam kloter 08. Lalu, 87 jemaah dan satu orang PHD tergabung dalam kloter 12.
(iws/iws)