ASDP Setop Semua Penyeberangan di NTT Imbas Cuaca Buruk

ASDP Setop Semua Penyeberangan di NTT Imbas Cuaca Buruk

Simon Selly - detikBali
Kamis, 04 Jul 2024 19:26 WIB
Kapal feri berlayar di Pelabuhan Tenau Kupang, belum lama ini.
Foto: Kapal feri berlayar di Pelabuhan Tenau Kupang, belum lama ini. (Simon Selly/detikBali)
Kupang -

PT Angkutan Sungai, Danau, dan Penyeberangan (ASDP) Indonesia Ferry Cabang Kupang menghentikan semua penyeberangan di Nusa Tenggara Timur (NTT). Keputusan ini diambil lantaran cuaca buruk diprediksi terjadi hingga beberapa hari ke depan.

"Kapal tidak berangkat disebabkan cuaca buruk, ya kita menunggu informasi lanjutan dari BMKG, mulai hari ini," ujar General Manager (GM) PT ASDP Cabang Kupang, Sugeng Purwono, Kamis (4/7/2024).

Menurut Sugeng, informasi cuaca buruk telah disampaikan oleh Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) serta Balai Pengelola Transportasi Darat (BPDT). Sugeng menegaskan penutupan penyeberangan ini dilakukan sampai batas waktu belum ditentukan. Sebab, harus menunggu informasi lanjutan dari BMKG.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Surat imbauan dari BMKG dan BPTD selaku regulator sudah kami terima. Soal kapan berlayar lagi bisa dikonfirmasi ke BMKG, kapan perkiraan cuaca akan membaik dan kapal bisa berlayar kembali," beber Sugeng.

Sementara itu, Kepala Stasiun Meteorologi Kelas II El Tari Kupang, Sti Nenot'ek, mengatakan angin kencang diperkirakan akan berlangsung hingga Senin (8/7/2024).

"Untuk saat ini kami prakirakan sampai tanggal 8, nanti kami akan update lagi. Angin kencang dan gelombang tinggi tidak terjadi terus-menerus maksimal 1-2 minggu ke depan," ujar Sti.

Dia menjelaskan intensitas cuaca buruk bisa terjadi secara fluktuatif. Bisa mereda dalam beberapa hari. Namun, akan kembali terjadi beberapa hari berikutnya.

"Maksimal satu sampai dua minggu setelah itu akan kembali reda beberapa hari atau minggu. Nanti akan kembali lagi angin kencang selama bulan Juni-Agustus ini," urai Sti.

Menurutnya, angin kencang timbul lantaran aktifnya angin Monsun atau Muson Timur selama periode Juni sampai Agustus. "Pasti akan terjadi angin kencang dan gelombang tapi tidak terjadi setiap hari," pungkasnya.




(hsa/hsa)

Hide Ads