Serah terima jabatan Penjabat (Pj) Gubernur Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) dari Lalu Gita Ariadi kepada Mayjen (Purn) Hassanudin digelar pada Selasa (2/7/2024) malam. Tampak hadir dalam kesempatan tersebut sejumlah tokoh, pimpinan partai politik, hingga petinggi organisasi kemasyarakatan (ormas). Di antaranya Gubernur NTB 2018-2023 Zulkieflimansyah.
Dalam sambutannya, Hassanudin meminta dukungan semua pihak agar dapat menjalankan tugas sebagai Pj Gubernur NTB dengan sebaik-baiknya.
"Saya tak dipersiapkan mengambil keputusan dalam suasana kemeriahan tapi saya dipersiapkan mengambil keputusan di bawah desingan peluru. Untuk itu saya memohon dukungan semua pihak. Mari kita lanjutkan hal-hal yang sudah sangat baik di NTB," ujar Hassanudin dalam acara sertijab yang dirangkaikan dengan jamuan makan malam tersebut di Hotel Lombok Raya Mataram.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ia menilai capaian yang diperoleh NTB selama ini bukanlah seketika, namun melalui proses yang panjang. Ia juga mengapresiasi para bupati dan wali kota se-NTB dan mengajak untuk bahu-membahu bergandengan tangan memajukan NTB.
Sementara itu, Lalu Gita Ariadi yang kini kembali menjabat sebagai Sekretaris Daerah (Sekda) mengungkapkan komitmennya dalam mendukung program kerja Pj Gubernur NTB yang baru.
"Saya sebagai Sekda bersama pejabat utama Pemprov NTB akan full support mendukung berbagai agenda yang ada dalam rencana kerja pemerintah daerah 2024 - 2025," tegasnya.
Ia juga mengucapkan terima kasih sekaligus permohonan maaf kepada semua pihak selama sembilan bulan empat hari menjabat sebagai Pj Gubernur.
Diberitakan sebelumnya, Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian buka suara soal Lalu Gita Ariadi yang mendadak diganti. Posisi Lalu kini digantikan oleh Mayjen (Purn) Hassanudin, yang sebelumnya menjabat Pj Gubernur Sumatera Utara (Sumut).
Tito mengatakan Lalu menyampaikan keinginannya untuk maju dalam Pilkada 2024. Menurut Tito, Lalu sempat bertemu dengannya dan menyampaikan keinginan untuk diberi ruang yang lebih luas dan waktu yang cukup membangun jejaring dalam rangka menyiapkan diri untuk kontestasi Pilkada 2024 mendatang.
"Pak Lalu Gita menyampaikan keinginannya untuk running sebagai Gubernur NTB. Saya terjemahkan ini keinginan mengundurkan diri dan otomatis saya harus menyiapkan pengganti," kata Tito seusai pelantikan Pj Gubernur Sumut, Sulsel, dan NTB di Jakarta, Senin (24/6/2024).
Tito menuturkan sejatinya ada beberapa opsi calon pengganti Lalu Gita, baik dari eksekutif maupun DPRD NTB. Namun, menurutnya, calon pj gubernur harus setara pejabat tinggi madya atau selevel sekda sehingga diambil dari pusat.
"NTB hanya bisa sekdanya saja, sedangkan Pak Lalu Gita adalah sekda, sehingga harus diambil pejabat pusat," ujar Tito.
(nor/gsp)