Pria Asal Lombok Tengah Tewas di SPBU Bertais Mataram

Pria Asal Lombok Tengah Tewas di SPBU Bertais Mataram

Ahmad Viqi - detikBali
Minggu, 23 Jun 2024 10:27 WIB
Pria asal Lombok Tengah tewas di Musala SPBU Bertais, Kota Mataram. (Dok. Humas PolrestaΒ Mataram)
Foto: Pria asal Lombok Tengah tewas di musala SPBU Bertais, Kota Mataram. (Dok. Humas PolrestaΒ Mataram)
Mataram -

MAT, pria asal Desa Gerunung, Kecamatan Praya, Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat (NTB), tewas di musala Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) Bertais, Kecamatan Sandubaya, Kota Mataram, Sabtu malam (22/6/2024).

Kasatreskrim Polresta Mataram Kompol I Made Yogi Purusa Utama mengatakan MAT ditemukan tewas dalam posisi jongkok dan tangan kanan memegang dada di dalam musala SPBU Bertais.

"Korban ditemukan meninggal sekitar pukul 21.00 Wita di musala SPBU Bertais Sandubaya, Kota Mataram," ujar Yogi ketika dimintai keterangan, Minggu (23/6/2024).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Yogi berujar, saksi Suparman, warga Gontoran, Sandubaya, sempat melihat MAT dalam keadaan lemas di Terminal Mandalika Mataram sekitar pukul 18.00 Wita. Suparman saat itu sempat menawarkan korban untuk diantar pulang ke rumahnya dan akan menanggung biaya transportasi.

Suparman juga sempat meminta petugas Terminal Mandalika bernama Irfan untuk mengantar korban pulang ke rumahnya di Kecamatan Praya, Lombok Tengah.

"Korban sempat dibonceng oleh Irfan. Pas sampai di depan SPBU Bertais, korban minta berhenti untuk buang air ke kamar mandi," ujarnya.

Beberapa menit kemudian, korban keluar dari toilet SPBU dan mengeluh tidak kuat. Irfan lalu menawarkan korban untuk dibawa kembali ke Terminal Mandalika.

"Pas mau dijemput di toilet SPBU, saksi menemukan korban dalam keadaan jongkok dan tangan kanan memegang dada," katanya.

Melihat situasi tersebut saksi tidak berani mengambil tindakan dan langsung kembali ke terminal untuk mencari rekan-rekan MAT. Korban sempat ditidurkan di teras musala dekat toilet SPBU, namun wafat.

"Tadi malam sudah diperiksa tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan pada jenazah korban. Jadi jika ingin diketahui penyebab kematiannya harus dilakukan autopsi," katanya.

Jenazah MAT saat ini masih berada di Rumah Sakit (RS) Bhayangkara Mataram. Petugas masih menunggu pihak keluarga korban untuk dilakukan tindakan lanjutan apakah akan diautopsi atau tidak.




(hsa/hsa)

Hide Ads