6 Mahasiswa yang Blokir Jalan-Pukul Kapolsek Mataram Dipulangkan

6 Mahasiswa yang Blokir Jalan-Pukul Kapolsek Mataram Dipulangkan

Ahmad Viqi - detikBali
Jumat, 26 Apr 2024 11:35 WIB
Demonstrasi di depan Kantor Gubernur NTB terkait harga jagung merosot, Kamis (25/4/2024). (Dok. Polresta Mataram)
Foto: Demonstrasi di depan Kantor Gubernur NTB terkait harga jagung merosot, Kamis (25/4/2024). (Dok. Polresta Mataram)
Mataram -

Enam mahasiswa dari kampus swasta di Mataram, Nusa Tenggara Barat (NTB), yang diduga memblokir jalan dan memukul wajah Kapolsek Mataram, Kompol Tauhid, dipulangkan. Namun, mahasiswa berinisial MTJ, FB, MR, MI, YDA, dan MAS dikenai wajib lapor.

Kasatreskrim Polresta Mataram Kompol I Made Yogi Purusa Utama mengatakan keenam mahasiswa tersebut telah dipulangkan pada Kamis malam (25/4/2024). Mereka dijemput perwakilan kampus dan orang tua.

"Benar sudah dipulangkan tadi malam. Yang bersangkutan dijemput oleh wakil rektor, senior mereka, dan orang tuanya," kata Yogi kepada detikBali, Jumat pagi (26/4/2024).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pemulangan keenam mahasiswa tersebut seusai menandatangani tiga poin surat kesepakatan untuk tidak mengulangi perbuatannya. Para mahasiswa, kata Yogi, mengakui telah melakukan arogansi, provokasi, dan pemukulan.

"Kenapa kami tahan? Karena kan ada aduan langsung dari Kapolsek Mataram. Makanya kami lakukan proses interogasi dan pernyataan mereka mengakui bersalah," jelas Yogi.

Yogi menerangkan tiga poin dalam surat pernyataan itu pada intinya mereka tidak mengulangi perbuatan terduga. Poin pertama disebutkan bahwa keenam mahasiswa mengakui kesalahannya saat berdemonstrasi melakukan provokasi. Kedua, mereka akan mengikuti semua prosedur proses di kepolisian.

"Terakhir berjanji tidak melakukan arogansi saat melakukan demonstrasi di depan publik," katanya.

Untuk proses hukum yang diadukan Kapolsek Mataram masih dalam tahap penyelidikan. Keenam mahasiswa itu dikenai wajib lapor setiap Senin dan Kamis.

"Kami sudah minta keterangan beberapa saksi. Jika terbukti maka bisa naik sidik," tegas Yogi.

Sebelumnya, enam mahasiswa yang melakukan aksi di depan kantor DPRD NTB dan di depan pintu kantor Gubernur NTB diamankan. Enam mahasiswa ini bersama sekitar 40 orang berdemo sekitar pukul 10.00 Wita.

Mereka menuntut Pj Gubernur NTB Lalu Gita Ariadi menaikkan harga jagung dan membuka kembali program beasiswa NTB. Namun, massa memaksa masuk ke dengan mendorong gerbang Kantor Gubernur NTB. Beberapa orang mendorong petugas bahkan ada yang mau menjabat gerbang.

Tidak sampai di situ, ketika tidak ditemui oleh Pj Gubernur NTB, diduga keenam mahasiswa tersebut melakukan tindakan provokatif. Seketika, situasi semakin tak terkendali.




(nor/nor)

Hide Ads